Advertisement

Suplemen Kalsium, Menyehatkan atau Justru Membahayakan?

Newswire
Rabu, 11 April 2018 - 10:35 WIB
Maya Herawati
Suplemen Kalsium, Menyehatkan atau Justru Membahayakan? Ilustrasi suplemen tambahan. - Reuters

Advertisement

Harianjogja.com, TORONTO-Kalsium dipercaya bermanfaat menguatkan tulang dan mencegah osteoporosis. Dalam makanan harian, kalsium bisa ditemukan dalam ikan, biji-bijian, brokoli dan kale.

Kandungan kalsium juga ditambahkan pada minuman berbasis kedelai. Kalsium dicampur dengan beragam vitamin kemudian ditambahkan pada jus jeruk kemasan, sereal sarapan dan cemilan penambah energi.

Biasanya kita menganggap semakin banyak suplemen kalsium yang kita konsumsi, seperti sesering yang diminta dokter, makan akan semakin baik.

Tapi tunggu dulu. Keamanan suplemen kalsium menjadi pembahasan yang terus memanas dalam 10 tahun terakhir di kalangan peneliti. Mereka juga mengajukan bukti para pasien yang terkena efek samping karena terlalu banyak mengonsumsi kalsium.

Pasien itu di antaranya terkena batu ginjal atau penyakit kardiovaskular.


Dokter Mark Bolland, Associate Professor Fakultas Kedokteran Universitas Auckland, seperti dilansir The Globe and Mail, Senin (9/4/2018), adalah ahli yang kali pertama memperingatkan tentang bahaya suplemen kalsium.

Dalam Laporan BMJ 2010 dia menghubungkan asupan berlebih kalsium yang meningkatkan risiko serangan jantung.

Sejumlah riset juga mengonfirmasi temuannya itu. Sayangnya, temuan lain bertolak belakang. Misalnya ulasan dalam Annals of Internal Medicine yang dirilis pada 2016 memperlihatkan tidak adanya peningkatan risiko kardiovaskular.

Bolland menyebut laporan itu menggunakan ukuran yang berbeda dan tidak memasukkan semua data dalam penelitiannya. Ia menuding, laporan itu ada kaitannya erat dengan kalangan industri, akademisi dan orang-orang yang berkepentingan dengan suplemen kalsium.

Dokter Erin Michos, ahli kardiologi di Rumah Sakit John Hopkins, Amerika Serikat, menyetujuinya. Ia dan beberapa temannya memindai pembuluh darah jantung dari 5.448 orang dewasa dari berbagai latar belakang untuk memastikan tak ada kalsium di dalamnya.

Hasil penelitian ini dipublikasi pada Journal of the American Heart Association pada 2016. Dalam 10 tahun setelahnya, sebanyak 22% orang-orang yang mengonsumsi suplemen kalsium ditemukan pengapuran pada arteri mereka. Sisanya yang tidak mengonsumsi suplemen kalsium, tak ada pengapuran dalam arteri mereka.

"Kami tidak menelitinya pada makanan berkalsium berbasis susu,"  ujarnya seraya menambahkan suplemen kalsium adalah industri yang bernilai miliaran dolar Amerika Serikat.

Advertisement

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Newswire

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Wanita Berkebaya Gelar Aksi dengan Mata Tertutup di Tugu Jogja, Merespons Jelang Pembacaan Putusan MK

Jogja
| Jum'at, 19 April 2024, 23:27 WIB

Advertisement

alt

Pemerintah dan DPR Didesak Segera Mengesahkan RUU Perampasan Aset

News
| Jum'at, 19 April 2024, 23:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement