Advertisement

Ketika Presiden Jokowi Menjadi Trendsetter

M. Taufikul Basari
Minggu, 22 April 2018 - 18:35 WIB
Maya Herawati
Ketika Presiden Jokowi Menjadi Trendsetter Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengendarai motor Royal Enfield Bullet 350 cc bergaya chopper di Sukabumi Jawa Barat. - Istimewa/Biro Pers Setpers

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA-Presiden Joko Widodo tak hanya memimpin negara Indonesia, kini ia juga menjadi trendsetter. Dalam setiap kunjungan, apa yang ia beli dan kenakan menjadi tren. Baru-baru ini ia juga mengangkat tren motor modifikasi serta jaket jeans.

Presiden Joko Widodo memang selalu punya pendekatan unik dalam menyapa masyarakat Indonesia. Pria Solo ini suka dengan simbol sekaligus memberi makna yang kuat pada setiap yang dikenakan. Tak terkecuali ketika pada 8 April melakukan kunjungan ke Sukabumi dan mengendarai motor chopper berbasis Royal Enfield 350cc yang digarap khusus oleh Elder’s Garage dan Kickass Chopper.

Advertisement

Salah satu alasan Presiden membeli kendaraan roda dua tersebut untuk mendorong produk lokal agar memiliki brand value yang lebih baik. Motor seharga Rp140 juta itu menjadi pengejawantahan seruan Jokowi soal pentingnya inovasi dan kreativitas, terutama terkait dengan pelaku usaha.

Berlabel Chopperland RI-1, Jokowi pun menebar aksi touring di sepanjang Sukabumi – Pelabuhan Ratu ditemani Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono. Selain helm half-face, yang memang jadi tandem motor chopper, Jokowi mengenakan jaket denim bertuliskan Indonesia.

Jaket ala film Dilan 1990 semakin lengkap dengan paduan sneakers Vans berlabel Metallica. Entah karena Jokowi atau bukan, di situs resmi Vans diumumkan bahwa edisi The Vans X Metallica Collection telah habis terjual.

Sepatu yang dipakai Jokowi itu dibeli pada pergelaran Jakarta Sneaker Day pada 3 Maret lalu dengan harga Rp2,5 juta. Sneakers ini merupakan hasil kolaborasi khusus Vans dan Metallica. Selain model SK8-Hi, produk kolaborasi itu juga menyajikan sneakers model Slip-on, lengkap dengan kaos dan topinya.

Sementara itu, jaket denim yang dikenakan Jokowi dibuat khusus oleh Never Too Lavish, dipadu dengan ornamen dan tulisan Indonesia hasil lukis tangan. Menurut akun Instagram @nevertoolavish, jaket Presiden Jokowi mempunyai konsep Indonesia sebagai negara kepulauan yang memiliki keberagaman budaya.

“Tim seniman kami yang di pimpin oleh @hardthirteen [Bernhard Suryaningrat] mencoba untuk membuat konsep jaket yang dapat mewakili ragam budaya Indonesia,” tulis akun tersebut.

Pada bagian depan menggambarkan peta Indonesia yang menggunakan nuansa merah putih. Pada bagian belakang tersusun kata ‘Indonesia’ di atas warna dasar Bendera Merah Putih dengan menyematkan keberagaman budaya di setiap hurufnya yaitu: tarian saman, kain sasirangan khas Banjarmasin, tarian yang berasal dari Bali, wayang kulit, barong, lompat batu dari Nias, Candi Borobudur, Batik Benowo serta Budaya Papua.

Bernhard Suryaningrat sendiri dikenal sebagai seniman grafiti asal Depok. Selain grafiti, di akun Instagramnya banyak ditampilkan sneakers yang telah di-custom dengan tampilan unik.

Perihal sepatu ini juga jadi analogi bagi pengamat komunikasi politik Universitas Bunda Mulia Silvanus Alvin perihal strategi Jokowi di tahun politik. Gaya kekinian yang dipakai Jokowi itu disebutnya sepatu baru untuk menyambut Pilpres 2019.

Calon kompetitornya, Prabowo Subianto, disebut Alvin masih berdiri di belakang garis start dengan ‘sepatunya yang usang.’

“Jokowi atau mungkin penasihat politiknya, paham betul gimmick-gimmick seperti nonton Dilan, naik motor, atau memakai sneakers, memiliki makna bagi kaum muda dan menarik untuk dikonsumsi di sosial media. Apalagi, status Jokowi sebagai ‘celebrity politician’ menambah daya tarik tersendiri,” kata Alvin.

Lepas dari kesan politis – yang akan selalu mengiringi Jokowi, perjalanan tiga jam pekan lalu menunjukkan Jokowi yang ingin lepas dari rutinitas, tidak linier, dan menerabas kemonotonan model protokoler yang selama ini terkesan kaku bagi orang nomor satu RI.

Lewat aksesori yang dipakai, ia sekaligus mempromosikan salah satu kekuatan orang Indonesia yakni artistik—mengacu pada enam ciri manusia Indonesia menurut Mochtar Lubis.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Jadwal Bus Damri dari Jogja-Bandara YIA, Bantul, Sleman dan Sekitarnya

Jogja
| Jum'at, 29 Maret 2024, 04:37 WIB

Advertisement

alt

Patahan Pemicu Gempa Membentang dari Jawa Tengah hingga Jawa Timur, BRIN: Di Dekat Kota-Kota Besar

News
| Kamis, 28 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement