Advertisement

Menjajal Kolaborasi Tenun Rang-Rang & Merah Hitam

Maya Arina Pramudita
Sabtu, 05 Mei 2018 - 09:35 WIB
Maya Herawati
Menjajal Kolaborasi Tenun Rang-Rang & Merah Hitam Busana dari tenun rang-rang kolaborasi warna merah hitam karya Laila Ayu - Harian Jogja/Maya Arina Pramudita

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA-Desainer Laila Ayu melalui brand Lavi menghadirkan koleksi busana terbaru. Delapan busana dihadirkan bergaya casual glamor. 

Delapan koleksi busana tersebut ditampilkan dalam pagelaran Jogja Fashion Festival 2018 dalam sesi Ethnique Rhapsody di Atrium Plaza Ambarrukmo belum lama ini. Laila mengombinasikan kain lurik hitam dan merah dikombinasikan dengan tenun rang-rang berwarna senada.

Advertisement

 

“Warna merah itu melambangkan keberanian dan warna hitam melambangkan ketegasan yang dituangkan menjadi sebuah mahakarya dan diberi nama Full Moon,” ujar Laila kepada Harian Jogja seusai pergelaran busana.

 

Full Moon memiliki makna sebuah kekaguman terhadap pelestarian kain lokal original asal Indonesia yang sangat beraneka ragam dan memiliki nilai seni yang tinggi. Laila menyebut keanekaragaman itu berasal dari adanya bermacam motif, bahan dan teknik pembuatan yang masih tradisional.

 

“Harapannya busana ini menjad inspirasi masyarakat agar selalu dan tetap mencintai produk lokal. Saya memakai kain tradisional tenun rang-rang asli Lombok yang dominan dengan warna merah hitam dengan tenun lurik Jawa Tengah,” terangnya.

 

Kain tenun rang-rang merupakan salah satu kain tradisional Indonesia yang saat ini sedang tren digunakan untuk pilihan berbusana baik dalam acara resmi maupun santai, Motif kain rang-rang sangat unik yang memiliki ciri khas pada desain geometris zig zag dengan perpaduan warna yang segar dan mencolok membuat busana berbahan kain rang-rang begitu diminati.

 

Perpaduan motif garis lurus dan zig-zag membuat koleksi busana kali ini memiliki tampilan yang unik dan menarik. Erpaduan warna hitam dan merah juga menambah perpaduan warna yang kuat. Kain-kain tersebut kemudian diolah menjadi busana dalam bentuk long dress, dress, rok dan blouse. Delapan koleksi busana tersebut mengangkat gaya casual glamor dan ready to wear (siap pakai).

 

“Koleksi busana kali ini ditujukan untuk perempuan dengan usia 25-40 tahun yang menyukai style casual glamour. Busana ini bisa digunakan kberbagai acara namun saya menyarankan untuk acara seperti pesta,” terang Lavi.

 

Delapan koleksi busana ini menggunakan potongan sheath dress yang berarti memiliki potongan sesuai dengan lekuk tubuh. Laila membutuhkan waktu lebih dari satu bulan untuk menyelesaikan rancangan busana kali ini.

 

“Proses menenun kain sampai finishing membutuhkan waktu sekitar dua sampai tiga bulan. Untuk proses menjahitnya kurang lebih membutuhkan waktu dua minggu saja,” katanya. Untuk menyempurnakan penampilan, koleksi busana Full Moon ini dipadukan dengan high heels dengan warna hitam agar senada dengan busana.

 

Pada pertengahan 2018, desainer Laila Ayu akan mengikuti fashion show yang digelar dalam acara Bali Fashion Tendance. ([email protected])

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Ini Rekayasa Lalu Lintas yang Disiapkan Polres Bantul Untuk Atasi Kemacetan saat Libur Lebaran

Bantul
| Jum'at, 29 Maret 2024, 19:17 WIB

Advertisement

alt

TWC Targetkan Wisatawan Candi Borobudur & Prambanan Naik 37% Saat Libur Lebaran

News
| Jum'at, 29 Maret 2024, 19:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement