Advertisement
Orang Tua Juga Perlu Memerhatikan Kecerdasan Sosial Anak
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA–Setiap orang tua dapat dipastikan menginginkan anak-anaknya menjadi anak hebat. Ada beberapa hal yang perlu dilakukan oleh orang tuanya sebagai rule model bagi anak-anak.
Baik dari segi nutrisi maupun dari segi perkembangan psikologinya.
Advertisement
Orang tua terutama ibu adalah pengajar pertama dalam proses tubuh kembang anak. Orang tua meletakkan dasar moral dan empati yang dimiliki oleh anak sebelum anak belajar dari lingkungan sekitarnya. Untuk itu, peran orang tua sangatlah besar agar anak memiliki nilai kebaikan yang dapat ditampilkan dalam perbuatan sehari-hari.
“Empati adalah gerbang dari aksi peduli kepada orang lain termasuk nilai kebaikan yg dimiliki oleh anak, oleh karena itu, dasar pendidikan moral dengan berempati harus dimulai sejak dini karena tumbuh dan berkembangnya empati pada anak sejak dini akan berpengaruh pada perkembangan watak atau kepribadian dan perilaku anak saat dewasa nanti,” kata psikolog Roslina Verauli, belum lama ini.
Empati, katanya, salah satu dari kecerdasan atau kompetensi emosional yang merupakan dasar dari karakter kepahlawanan. “Anak yg memiliki karakter kepahlawanan memiliki kepedulian sosial (melakukan aksi yang bermanfaat bagi orang lain tanpa pamrih), memahami norma sosial (memahami benar vs salah terkait pelanggaran atas hak orang lain, serta mampu mengikuti “aturan main” yang berlaku di lingkungan sosial,” kata Verauli.
Anak hebat tidak sekedar sehat dan cerdas, tapi juga tanggap sosial seperti bisa bekerjasama, bisa berbagi dan mau menolong.
Data dari sejumlah riset, katanya, di usia dua hingga enam tahun perkembangan emosi positif sangat penting agar anak trampil secara sosial. Yaitu bisa kontrol emosi yang mampu mengendalikan emosi negatif, emosi ke-akuan, dan empati.
Karakter kepahlawanan dapat dikembangkan dari empati. Memiliki perasaan dan respon emosi yang sama dengan orang lain dasar bagi prososial (melakukan aksi membawa manfaat untuk orang lain tanpa pamrih), normal sosial (memahami konsep benar atau salah) dan keonvensi sosial (mampu ikut aturan main di lingkungan).
Faktor-faktor penentu mengembangkan nilai kebaikan yaitu biologis, kognitif, emosional, dan budaya keluarga.
Kiat untuk orang tua mengembangkan nilai kebaikan itu:
- Beri anak kesempatan menampilkan perilaku di rumah.
- Orangtua jadi rule model.
- Transfer nilai-nilai positif melalui diskusi.
- Terapkan reinforcement.Sementara itu Bambang Pamungkas, pemain sepakbola nasional yang mempunyai tiga orang anak perempuan menerapkan rasa peduli kepada anaknya mulai dari sejak kecil. Sedikitnya ada tiga hal yang ditekan pada anaknya yaitu pendidikan sekolah, berani jadi diri sendiri, dan peduli terhadap sesama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Prediksi Cuaca Jogja dan Sekitarnya Rabu 24 April 2024: Hujan Sedang
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- 11 Cara Kematian Paling Menyakitkan Menurut Sains
- Selain Enak, Deretan Makanan Super Ini Bisa Cegah Penyakit
- Manfaat Tertawa, Menggigil, hingga Muntah pada Tubuh Anda
- Sejumlah Zodiak Ini Diramalkan Menikah di Tahun 2023
- Seorang Ibu Minum ASI Sendiri karena Tak Rela Jika Dibuang
- Wajah dan Tubuh Tidak Simetris, Ini Penyebabnya
Advertisement
Advertisement