Advertisement
Tanpa Disadari, Hal-Hal Ini Berdampak Buruk pada Anak
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Menjadi orang tua adalah pekerjaan berat. Anak terpengaruh oleh semua yang ada di sekitarnya, teman, guru dan tentu orang tua. Tidak ada orang tua yang sempurna, namun Anda bisa berusaha menerapkan pola asuh lebih baik dengan menghindari hal yang bisa berdampak buruk pada anak di masa depan.
Berikut adalah empat hal yang bisa berpengaruh buruk pada masa depan anak, seperti dijelaskan ahli psikologi, Lourdes Carandang.
Advertisement
1. Membanding-bandingkan anak
Mungkin orang tua merasa adil dalam membagi perhatian dan kasih sayang pada anak-anak, tapi saat ada satu orang yang punya prestasi lebih lalu Anda memujinya sementara yang lain tidak, itu bisa berpengaruh buruk.
Misalnya Anda memperkenalkan mereka pada orang lain seperti ini, "Kenalkan, ini putri saya yang pintar, Sarah. Dan ini putra bungsu saya, Max." Itu sama saja dengan menjatuhkan anak.
“Kadang ada orang tua yang tidak menyadarinya,” kata Carandang seperti dilansir Independent.
2. Memberi label
Nama panggilan yang merujuk pada fisik atau kebiasaan buruk mungkin terkesan biasa saja, tapi sebenarnya bisa menorehkan luka seumur hidup pada anak bila terlalu sering diucapkan. Tentu saja orang tua tidak bisa terlalu melindungi anak, tapi memanggil anak dengan sebutan tidak enak bisa merusak kepercayaan diri anak. Sebutan seperti itu bisa membuat anak kesal pada anak dan percaya bahwa mereka benar-benar malas atau bodoh.
3. Menjadi contoh penindas
Anak meniru perkataan dan perilaku orang tua. Jadi bila mereka melihat ayah berkata kasar pada ibu, mereka akan berpikir bahwa lazim bila pria menindas perempuan, dan perempuan memang menerima hal itu.
4. Pilih kasih
Ada orang tua yang punya anak kesayangan dan bila mereka melakukan hal yang salah, tak akan ada hukuman yang diberikan padanya. Sebaliknya, bila anak lain melakukan hal yang sama, orang tua tak segan-segan naik pitam.
Carandang menekankan pada orang tua yang menghadapi pertengkaran anak-anak, penting untuk mendengarkan secara objektif dari kedua pihak agar bisa berlaku adil. Meski anak yang lebih tua harusnya lebih paham atas tanggung jawab, penting untuk tidak menelantarkan kebutuhan emosional mereka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
- Gita Pertiwi: Perlu Segera Ada Perwali Pembatasan Plastik Sekali Pakai di Solo
- Punya Gelar Profesor, Sonny Eli Zaluchu Selesaikan Doktor di UKSW Salatiga
- 457 Jemaah Calon Haji Asal Solo Berangkat Tahun ini, Masuk Kloter 90 dan 91
- Dies Natalis ke-54, UIN Walisongo Semarang Ziarah ke Makam Kiai Sholeh Darat
Berita Pilihan
Advertisement
Komplotan Spesialis Pengganjal ATM di Gerai Ritel Modern Ditangkap Polresta Jogja
Advertisement
Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus
Advertisement
Berita Populer
- 11 Cara Kematian Paling Menyakitkan Menurut Sains
- Selain Enak, Deretan Makanan Super Ini Bisa Cegah Penyakit
- Manfaat Tertawa, Menggigil, hingga Muntah pada Tubuh Anda
- Sejumlah Zodiak Ini Diramalkan Menikah di Tahun 2023
- Seorang Ibu Minum ASI Sendiri karena Tak Rela Jika Dibuang
- Wajah dan Tubuh Tidak Simetris, Ini Penyebabnya
Advertisement
Advertisement