Advertisement

Mengabadikan Pasar Tradisional bersama Komunitas Hunting Pasar

Salsabila Annisa Azmi
Jum'at, 27 Juli 2018 - 17:35 WIB
Maya Herawati
Mengabadikan Pasar Tradisional bersama Komunitas Hunting Pasar

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Hobi berbelanja ke pasar tradisional sambil melakukan kegiatan fotografi di setiap sudut pasar membuat Bagoes Kresnawan dan istrinya Astri Wulandari menarik perhatian orang banyak. Mereka lantas membuat forum yang lama-lama berkembang menjadi Komunitas Hunting Pasar.

Bagoes mengaku sering menemani sang istri, Astri, berbelanja ke beberapa Pasar Tradisional di Kota Jogja. Tak sekadar menemani, Bagoes juga membawa kamera untuk menjepret beberapa sudut Pasar Tradisional yang dirasa menarik.

Advertisement

Setelah diunggah di media sosial ternyata responsnya luar biasa. "Banyak yang pengen tau kameranya pake apa, teknik fotonya bagaimana? Daripada repot saya balas satu-satu, saya bikin forum namanya Hunting Pasar," kata Bagoes kepada Harian Jogja belum lama ini.

Forum Hunting Pasar terus bertumbuh jumlah anggotanya. Bahkan animo yang cukup besar muncul dari masyarakat Jakarta, Bandung, Surabaya. Tak jarang mereka pun datang ke Kota Jogja untuk melakukan kopi darat sambil hunting foto-foto pasar di DIY.

Akhirnya pada 7 Januari 2018, terbentuk komunitas Hunting Pasar yang berpusat di Kota Jogja. "Sekarang komunitas Hunting Pasar sudah ada di 42 region, beberapa di antaranya Jakarta, Bandung, Surabaya dan lain-lain," kata Bagoes.

Dimulai dari kegiatan berbelanja setiap akhir pekan, maka saat ini kegiatan hunting foto komunitas ini juga dilakukan setiap akhir pekan. Biasanya para anggota akan melakukan polling di grup aplikasi chatting untuk menentukan pasar mana yang akan dikunjungi untuk membidik foto. Bagoes mengatakan jika lokasi pasar cukup jauh, seperti Pasar Pundong yang pernah dikunjungi, komunitas akan menyewa bus dan berangkat bersama-sama dari satu titik temu.

"Berburu foto di pasar tradisional itu sebenarnya menarik, di pasar itu objeknya berubah-ubah. Itu bisa melatih kecepatan motret teman-teman, selain itu mereka juga bisa belajar berinteraksi dengan pedagang, terutama ibu-ibu sepuh yang harus dirayu dulu baru mau difoto. Itu melatih rasa percaya diri," kata Bagoes.

Bagoes setuju bahwa Pasar Tradisional dan Pasar Modern memiliki target pasarnya masing-masing. Saat ini, banyak anak muda yang lebih memilih berbelanja di Pasar Modern. Bagoes ingin dengan berdirinya Komunitas Hunting Pasar, para anggota tidak hanya sekedar saling berbagi ilmu fotografi, namun juga berkontribusi kepada pelestarian Pasar Tradisional.

"Kontribusi kami itu dengan melestarikan jajanan pasar terlebih dahulu. Kami pasti akan jajan. Teman-teman sekarang juga sudah pada hafal, kalau mau sarapan tongseng itu di Pasar Lempuyangan, sarapan empal itu di Pasar Beringharjo," kata Bagoes.

Dihidupkan Kembali

Bagoes berharap dengan kegiatan fotografi dalam Hunting Pasar dapat membuat generasi muda saat ini kembali berbelanja di Pasar Tradisional. Menurutnya, Pasar Tradisional perlu dihidupkan kembali. Mengingat jajanan-jajanan pasar diharapkan menjadi pintu gerbang dalam menarik generasi muda berbelanja ke pasar tradisional.

Selain ikut berkontribusi pada jajanan pasar, anggota juga menyebarkan banyak infromasi melalui karya foto dan video yang dapat dilihat di web resmi ataupun di akun Instagram @huntingpasar.id.

Hal ini juga diamini oleh beberapa penggerak Hunting Pasar di beberapa daerah, salah satunya dari Muhammad Dhany Omara Labarani, 28, koordinator hunting pasar region Jakarta. “Di sini kita menemukan keluarga baru, yang bisa diajak belajar bareng dan membuat karya, jadi nggak sekedar kumpul-kumpul doang”, ujar pria besar yang biasa disapa Dhadut ini.

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Jadwal dan Lokasi SIM Keliling di Jogja Kamis 25 April 2024

Jogja
| Kamis, 25 April 2024, 02:37 WIB

Advertisement

alt

Setelah Lima Hari, 2 Wisatawan yang Berenang di Zona Hahaya Pangandaran Ditemukan Tewas

News
| Rabu, 24 April 2024, 20:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement