TKIT Alhamdulillah Tingkatkan Konsentrasi dan Percaya Diri Anak dengan Yoga

Harianjogja.com, BANTUL - Taman Kanak Kanak Islam Terpadu (TKIT) Alhamdulillah bekerjasama dengan Fakultas Kesehatan Prodi Kebidanan Universitas Jenderal A Yani menggelar Yoga Anak untuk menstimulasi konsentrasi dan pertumbuhan anak usia TK. Pekaksanaan kegiatan tersebut dibagi menjadi beberapa gelombang.

Trainer Happy Baby Kids Yoga and Massage Fakultas Kesehatan Prodi Kebidanan Universitas Jenderal A Yani Silvia Ari Agustina mengatakan manfaat dari yoga anak adalah melatih perkembangan anak, merangsang pertumbuhan anak dan meningkatkan konsentrasi anak.

"Sementara ini 20 anak dulu kami ajak yoga anak, lainnya menyusul. Harapannya dapat terus dilakukan karena nanti juga akan diadakan evaluasi berkala untuk melihat perkembangan anak setelah ikut yoga," kata Silvia, Rabu (1/8/2018).

Silvia mengatakan maraknya penggunaan gadget di kalangan anak-anak usia TK terkadang membuat mereka menunduk terlalu lama. Hal ini membuat tulang punggung dan leher anak-anak cenderung bungkuk. Bentuk susunan tulang anak-anak pada dasarnya masih bisa diperbaiki dengan melakukan gerakan yoga. Namun perkembangannya harus dipantau secara berkala.

Salah satu trainer lainnya, Endah Puji Astuti, mengatakan selain membenahi bentuk susunan tulang, yoga pada anak-anak juga dapat bermanfaat sebagai sarana untuk meningkatkan rasa percaya diri dan kemampuan interaksi pada anak.

"Karena dalam yoga ada beberapa gerakan yang mayoritas anak menganggap itu susah, ketika satu anak berhasil melakukannya, dia akan bangga di hadapan teman-temannya," kata Endah.

Endah menambahkan dalam yoga anak juga terdapat beberapa gerakan yang membutuhkan orang kedua untuk dilakukan. Contohnya seperti penarikan lengan. Hal ini dapat membuat anak-anak mengembangkan kemampuan interaksi dan kerjasama sejak dini.

Guru TKIT Alhamdulillah Darmawati mengatakan harapannya dengan diadakan program yoga anak, para guru di TKIT Alhamdulillah dapat mengukur tingkat konsentrasi anak didik yang berbeda-beda. Sehingga para guru tahu mana anak yang harus dikembangkan lagi konsentrasinya. "Kami juga berharap dengan ini bisa kenal karakter anak yang beda-beda," kata Wati.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News