Advertisement

Serangan Migrain Ada Sebabnya, Kenali dengan Baik

newswire
Sabtu, 06 Oktober 2018 - 20:35 WIB
Maya Herawati
Serangan Migrain Ada Sebabnya, Kenali dengan Baik Ilustrasi sakit kepala - Reuters

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Migrain atau sakit kepala sebelah dipicu oleh bermacam-macam sebab.

Sejumlah faktor seperti gaya hidup, diet dan ketidakseimbangan hormon memainkan peran besar dalam seberapa sering Anda terserang migrain.

Advertisement

Individu yang menderita migrain bisa merasa benar-benar kelelahan akibat sering sakit berdenyut di satu atau kedua sisi kepalanya.

Dalam kasus ekstrim, pasien juga mengalami mual, muntah, kepekaan terhadap suara dan cahaya hingga bahkan tekanan pada mata mereka.

Menurut sebuah studi dari Pusat Kesehatan Akademis Universitas Cincinnati pada 2016, mengkonsumsi makanan olahan tinggi nitrit atau monosodium glutamat (MSG) dan alkohol berlebihan dapat memicu migrain.

Dr Shruti Sharma, konselor bariatrik dan ahli gizi dari rumah sakit Jaypee di India mengatakan migrain adalah gangguan umum pada orang dewasa serta anak-anak dan kebanyakan dialami wanita.

"Denyut di kepala, yang berkisar dari intensitas sedang hingga berat adalah manifestasi umum dari migrain. Ini adalah gangguan sakit kepala kronis yang ditandai dengan serangan berulang yang berlangsung selama empat hingga 72 jam dengan kualitas denyut, intensitas sedang atau berat, diperparah oleh aktivitas fisik rutin dan terkait dengan mual, muntah, fotofobia, atau fonofobia," papar dia.

“Stres, tidur dan faktor lingkungan adalah faktor pemicu yang penting pada wanita dan berbeda secara signifikan dari faktor pria," kata Sharma.

Banyak wanita mengalami migrain tepat sebelum atau bahkan selama menstruasi. Beberapa juga melaporkan migrain yang diinduksi oleh hormon selama kehamilan atau menopause.

"Ini disebabkan karena perubahan kadar estrogen pada wanita," tutur Sharma, seperti dilansir Indian Express.

Sementara itu, konsultan pengobatan internal dari rumah sakit Fortis di India, Dr Joydeep Ghosh menuturkan, kadar stres yang berlebihan, tekanan kerja, kehidupan malam, kurang tidur jauh lebih dominan di perkotaan dan ini menghasilkan peningkatan insiden migrain pada populasi di kota.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Cara Membeli Tiket KA Bandara Jogja via Online

Jogja
| Jum'at, 26 April 2024, 00:17 WIB

Advertisement

alt

Dipimpin Nana Sudjana, Ini Sederet Penghargaan Yang Diterima Pemprov Jateng

News
| Kamis, 25 April 2024, 17:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement