Advertisement

Masuk 2019, Ini 10 Ancaman Kesehatan Global Terbesar yang Perlu Diwaspadai

Denis Riantiza Meilanova
Rabu, 23 Januari 2019 - 15:37 WIB
Nina Atmasari
Masuk 2019, Ini 10 Ancaman Kesehatan Global Terbesar yang Perlu Diwaspadai Petugas medis memberikan imunisasi difteri kepada murid Sekolah Dasar (SD). - Antara

Advertisement

Bisnis.com, JAKARTA - Masuk tahun 2019, World Health Organisation (WHO) merilis daftar tahunan ancaman kesehatan global terbesar pada tahun ini.

Terdapat 10 isu ancaman yang perlu diwaspadai, mulai dari penyakit kanker, diabetes, hingga polusi udara. Berikut 10 ancaman kesehatan global terbesar pada 2019 menurut WHO, seperti dikutip dari Times of India:

Advertisement

1. Gerakan Menolak Vaksin

Vaksinasi menjadi perdebatan besar di antara orang-orang. Terdapat indikasi yang menunjukkan adanya keengganan terhadap vaksinasi, yang dikenal sebagai anti-vaxxing. Ini membuat jutaan orang dalam bahaya dan juga menjadi kemunduran bagi upaya dalam menanggulangi penyakit-penyakit krusial. Kemunduran vaksinasi ini terlihat dalam penelitian yang dilakukan oleh WHO, yang menunjukkan risiko campak meningkat lebih dari 30% pada 2018 secara global.

2. Resistensi Obat

Penggunaan antibiotik yang berlebihan telah membuat banyak virus dan bakteri kebal terhadapnya, sehingga meningkatkan kemungkinan infeksi dan penyakit seperti tuberkulosis (TB). Dengan meningkatkan kesadaran dan menganjurkan penggunaan obat yang tepat, masalah ini dapat dihindari di masa depan dan membantu dalam rencana perawatan yang lebih baik.

3. Polusi Udara

Anda mungkin tidak merasakannya, tetapi udara di sekitar tempat Anda bernapas sangat beracun. Micropollutant dan kuman di udara dapat masuk ke sistem dan menyebabkan kerusakan pada paru-paru, dada, otak dan sistem kekebalan tubuh.

4.Perubahan Iklim

Perubahan iklim tidak hanya berdampak pada lingkungan tetapi juga darurat medis yang kita semua hadapi. Kekeringan, gelombang panas, banjir, dan bencana semacam itu menambah pandemi dan membuat orang, terutama mereka yang memiliki masalah kardiovaskular, diabetes, dan pernapasan lebih rentan terhadap penyakit. Kondisi iklim juga berdampak pada makanan yang Anda makan, jadi, ini memiliki efek spiral pada kesehatan Anda.

5. Pandemi Flu

Seiring virus penyebab flu dan infeksi terkait flu semakin kuat dan tahan terhadap pengobatan, menjadi lebih sulit untuk mengobati penyakit tepat waktu. Penyebaran penyakit juga menjadi lebih mudah sejak virus berpindah antar pembawa melalui udara. Menurut temuan WHO, dunia sedang menghadapi pandemi serupa influenza, yang hanya akan bertambah parah dari sebelumnya.

6. Ebola

Ebola, penyakit menular yang menyebar melalui kontak, masih tetap menjadi penyakit serius yang terus meningkat. Dengan akses terbatas ke layanan kesehatan yang baik, virus Ebola semakin sulit untuk dibendung dan menyebar secara luas. Infeksi meningkat di daerah padat penduduk di mana sekitar 1 juta orang dirawat. Dengan demikian, kesiapan dan kesadaran yang lebih baik diperlukan untuk memberantas Ebola. Jika tidak ditangani tepat waktu, dunia bisa menghadapi jutaan kematian

7. Penyakit Tidak Menular

Komplikasi terkait kanker, diabetes, dan penyakit jantung merupakan penyakit tidak menular yang diam-diam mematikan dan terus meningkat. Selama bertahun-tahun, angka kematian untuk penyakit akibat gaya hidup ini terus meningkat. Menurut WHO, 15 juta orang berusia antara 25-40 kehilangan nyawa karena penyakit tersebut. Membuat pilihan yang lebih sehat, perubahan gaya hidup, dan perubahan pola makan dapat membantu mengurangi penyebaran.

8. Demam Berdarah Dengue (DBD)

Demam berdarah masih terus meningkat. Virus dengue semakin kuat dan sekarang penyebarannya tak hanya di musim hujan dan mulai ke iklim yang lebih kering.

9. HIV

Menurut WHO, lebih dari 27 juta orang di dunia terinfeksi HIV (Human Immunodeficiency Virus). Ini menyumbang persentase tinggi wanita berusia antara 15-24 di dunia.

10. Layanan kesehatan yang lemah

Menurut angka WHO, terdapat persentase populasi yang memiliki akses sangat terbatas atau tidak memiliki akses sama sekali ke layanan kesehatan primer dan klinik dan ini menempatkan mereka dalam bahaya besar. Tanpa akses tepat waktu, statistik kematian hanya akan semakin meningkat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Jalan Sleman Rusak Akibat Proyek Tol, Perbaikan Dilimpahkan ke Pengembang

Sleman
| Jum'at, 29 Maret 2024, 12:37 WIB

Advertisement

alt

Jelang Lebaran, PLN Hadirkan 40 SPKLU Baru di Jalur Mudik untuk Kenyamanan Pengguna Mobil Listrik

News
| Jum'at, 29 Maret 2024, 11:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement