Advertisement

Mencegah Anak Stunting, Orang Tua Harus Lakukan Ini

Newswire
Kamis, 24 Januari 2019 - 06:17 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Mencegah Anak Stunting, Orang Tua Harus Lakukan Ini Wakil Wali Kota Jogja Heroe Poerwadi (dua kanan) dan Kepala Bappeda DIY Tavip Agus Rayanto (empat kanan) bersama sejumlah pejabat DIY mendeklarasikan Cegah Stunting di Gor Amongrogo, Jumat (14/12/2018). - Harian Jogja/Sunartono

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA--Stunting atau pendek adalah salah satu kondisi yang yang pasti tidak diinginkan orang tua. Saat medis menyatakan anak terdeteksi stunting, orang tua pasti sedih dan bingung.

Lantas apa yang perlu dilakukan orang tua agarĀ  anaknya terhindar dari stunting?

Advertisement

Risiko stunting bisa dicegah dengan pemenuhan nutrisi terbaik di 1.000 hari pertama kehidupan anak yang dimulai sejak kehamilan. Ibu hamil harus mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi agar buah hatinya terhindar dari stunting.

Disampaikan dokter spesialis nutrisi dan penyakit metabolik pada anak, Dr. dr. Damayanti Rusli Sjarif, SpA(K), efek negatif stunting bisa diperbaiki jika anak masih berusia di bawah dua tahun.

Usia ini merupakan fase krusial dalam pembentukan otak. Namun jika anak baru mendapatkan intervensi ketika berusia di atas dua tahun, maka akan sulit untuk diperbaiki.

"Kita bisa perbaiki kalau di bawah dua tahun. Kalau di atas itu lebih sulit, harus kerja keras. Harus diberi makan cukup baru membaik. Kalau pun membaik tidak bisa mencapai kemampuan kognitif yang optimal. Dan ini sifatnya permanen," ujar dr Damayanti dalam acara FFI MilkVersation di Jakarta, Rabu (23/1/2019).

Salah satu efek stunting yang bersifat permanen adalah kecerdasan atau level IQ yang rendah. Jika hal ini terjadi, maka akan berpengaruh pada masa depan anak.

"Efeknya kalau sudah di atas dua tahun belum bisa diperbaiki maka akan permanen. IQ akan selalu di bawah yang tidak stunting. Kita bisa kehilangan bonus demografi karena ketidakmampuan otak generasi kita. Itu yang jadi masalah," tambah dia.

Untuk pencegahan stunting, setelah pemberian air susu ibu eksklusif pada tahun pertama kehidupannya, anak, kata dr Damayanti membutuhkan makanan pendamping dengan kandungan karbohidrat, lemak, dan protein.

Faktanya di Indonesia, konsumsi asupan protein hewani masih tergolong rendah, sehingga banyak kasus stunting terjadi.

"Padahal, investasi protein hewani sangatlah penting, mengingat kandungan asam amino esensial terlengkap di dalamnya, yang dapat membantu pertumbuhan dan kecerdasan otak anak. Sumber protein hewani terbaik dapat ditemukan pada susu, telur, unggas, ikan, serta daging," tandas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : suara.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Viral Balon Udara Tiba-tiba Mendarat di Runway Bandara YIA

Jogja
| Sabtu, 20 April 2024, 08:17 WIB

Advertisement

alt

KPK Ungkap Mantan Kepala Bea Cukai Jogja Lakukan Pencucian Uang Capai Rp20 Miliar

News
| Sabtu, 20 April 2024, 07:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement