Advertisement

Exotic Dramatic Wastra Nusantara ala Itang Yunasz

Maya Arina Pramudita
Selasa, 17 April 2018 - 23:35 WIB
Maya Herawati
Exotic Dramatic Wastra Nusantara ala Itang Yunasz Itang Yunasz (tengah) bersama para model yang memeragakan busana karyanya dalam gelaran Jogja Fashion Festival 2018. - ist/Itang Yunasz & JFF 2018

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Desainer tamu dalam Jogja fesyen Festival (JFF) 2018, Itang Yunasz menghadirkan 16 koleksi busana terbaru dengan gaya exotic dramatic dalam rancangan modest ready to wear. Melalui brand Kamilaa seluruh koleksi busana mengangkat tiga jenis wastra Nusantara yaitu batik lokcan, motif parang dan jumputan.

Itang Yunasz adalah perancang busana senior Indonesia yang dikenal sebagai pelopor dalam fesyen hijab Indonesia. Pada era 2000 fesyen hijab terpaku pada gaya tunik. Itang memberikan napas baru dengan menampilkan berbagai gaya fesyen yang sangat trendi dan bisa bersahabat dengan pakem hijab. Sepak terjangnya ini ikut andil dalam menciptakan geliat fesyen hijab Indonesia.

Advertisement

Kali ini, desainer Itang Yunasz banyak memunculkan pilihan celana panjang yang dipadankan dengan tunik atau pun blus sebagai atasan, untuk penyempurnaan tampilan ditambahkan outer sebagai pendukung. Selain itu, terdapat dress dan kaftan dan palazzo yang bisa dijadikan pilihan. Seluruh busana dikemas menjadi busana muslim ready to wear.

Koleksi busana ini terinspirasi dari kekaguman akan kekayaan budaya wastra Nusantara yang tak bisa berhenti. Desainer yang sudah lebih dari 35 tahun berkiprah dalam dunia fesyen Indonesia ini tetap konsisten pada ciri khas longgar dan menutup dengan motif tradisional. Sebagai tambahan dalam keenambelas koleksi busana yang diberi nama Wastra Nusantara ini, Itang menambahkan ruffles, pleats, drapery di beberapa bagian.

“Dalam koleksi kali ini dibuat dengan menggunakan material helai poly twill dan crepe silk fabric yang diprint dengan desain motif parang, lokcan dan jumputan. Dengan pendekatan ini, pecinta fesyen dapat menikmati dokumentasi keindahan wastra Indonesia dalam bentuk helai pakaian,” ujar Itang kepada wartawan saat sesi Pattern & Fabric, JFF, akhir Maret lalu.

Dalam penjelasannya, wastra yang digunakan mengandung banyak makna. Motif parang memiliki makna petuah untuk tidak pernah menyerah, ibarat ombak laut yang tidak pernah berhenti bergerak. Batik Parang juga menggambarkan jalinan yang tidak pernah putus dan upaya memperbaiki diri, memperjuangkan kesejahteraan dan bentuk pertalian keluarga.

“Dalam batik lokcan ini dulunya dibuat dengan teknik batik di atas kain sutra dengan dominasi warna biru, khususnya biru muda dan warna latar belakang putih atau krem,” terang Itang Yunas kepada Harian Jogja.

Kain jumputan yang digunakan dikenal dengan sebutan kain pelangi di Sumatra Selatan. Motif ini hadir sebagai hasil proses ikat dan celup warna pada sehelai kain. Di Jawa, pada perkembangannya jumputan dikombinasikan dengan batik, sementara di Sumatra Selatan, motif pelangi hadir pada sehelai kain yang bertepi songket.

Ketiga wastra Nusantara tersebut diangkat menjadi motif print koleksi Kamilaa By Itang Yunasz. Dalam motif lokcan dihadirkan dengan teknik print warna sesuai tren saat ini yaitu hijau, oranye dan nude yang menarik. Untuk motif parang dihadirkan dalam warna oranye dan motif jumputan tersedia dalam tiga warna yaitu maroon, tobacco dan light brown.

Untuk menyempurnakan penampilan Itang Yunasz menambahkan aksesori. “Dalam penampilan kali ini saya membuat nude pump berpotongan lancip sebagai aksesori,” ujarnya. Banyak pencinta mode, selebritis dan sosialita jatuh hati pada rancangan busananya karena mampu mengikuti tren dengan tetap mengutamakan kesantunan. ([email protected])

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Pemkab Bantul Tegur Pengelola Kawasan Industri Piyungan, Begini Respons Pemerintah Kalurahan

Bantul
| Rabu, 19 Februari 2025, 11:47 WIB

Advertisement

alt

Peserta JKN Non-aktif Masih Bisa Cairkan Manfaat Tunjangan PHK

News
| Rabu, 19 Februari 2025, 11:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement