Advertisement

Promo November

Koleksi Batik Parang Ditampilkan dalam The Hidden Story of Parang

Maya Arina Pramudita
Minggu, 22 April 2018 - 10:17 WIB
Kusnul Isti Qomah
Koleksi Batik Parang Ditampilkan dalam The Hidden Story of Parang   Koleksi busana yang ditampilkan dalam The Hidden Story of Parang karya Afif Syakur, Sabtu (21/4/2018). - Harian Jogja/Maya Arina Pramudita

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA-The Phoenix Hotel Yogyakarta merayakan berdirinya bangunan hotel ke-100. Dalam rangkaian perayaan, hotel yang hadir sejak 1918 ini mengadakan event fashion show dengan tema “The Hidden Story of Parang” di area outdoor hotel, Sabtu (21/4/2018).

Event “The Hidden Story of Parang” diselenggarakan The Phoenix Hotel Yogyakarta bekerjasama dengan APIP’s Batik karya Afif Syakur. Dalam event ini, para tamu undangan yang hadir terdiri dari komunitas pecinta batik dan kalangan sosialita.

Advertisement

“Batik Parang Exhibition diadakan untuk mendukung budaya lokal yang sudah mendunia dan menjunjung kelestarian budaya di Indonesia. Acara ini menjadi semakin menarik karena menampilkan beberapa macam motif batik parang dan dikemas dengan adanya fashion show,” kata Versevernda Vey selaku Assistant Director of Sales The Phoenix Hotel Yogyakarta, Sabtu (21/4/2018).

Acara yang dikemas tepat pada hari Kartini ini diharapkan dapat menginspirasi wanita Indonesia agar bisa semakin eksis dan tidak melupakan kodratnya. Selain itu, event ini diharapkan dapat menjadi salah satu ajang dalam melestarikan budaya khususnya batik parang.

“Kami ingin mengapresiasi budaya tepat dengan Hari Kartini dengan mehadirkan acara ini. Dengan kerjasama yang telah terjalin antara The Phoenix Hotel Yogyakarta dan Afif Syakur selama lebih dari satu dekade, kami mendapat banyak masukan dari Afif Syakur,” lanjut Versevernda.

Fashion Show ini menghadirkan lebih dari 10 kain batik parang yang dikenakan oleh anggota komunitas pecinta batik dan kalangan sosialita. Fashion Show dilakukan dalam dua sesi. Selama event berlangsung ada tanya jawab yang dilakukan oleh Afif Syakur dengan tamu undangan yang hadir. Diskusi tersebut mengulas berbagai informasi, sejarah, makna motif, kegunaan kain batik secara informatif dan santai.

“Saya memilih mengambil tema batik parang karena hal ini merupakan satu gugahan hati di antara semua batik. Parang merupakan batik yang penuh makna didalam goresan motifnya. Sejarah batik parang pun tidak terlepas dari kehidupan para raja-raja Mataram,” ujar Afif Syakur.

Dalam diskusi yang dikemas secara menarik, Afif Syakur menjelaskan tentang bagaimana cara penyimpanan dan perawatan kain batik.

“Merawat dan menyimpan kain batik itu susah-susah gampang, namun salah satu cara yang dapat dilakukan adalah menyimpan rempah-rempah seperti merica kering, cengkeh, dan akar wangi dalam kain kasa kemudian disimpan disela-sela kain batik saat disimpan,” terang Afif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Indonesia Menuju Ibu Kota Budaya Dunia

Jogja
| Minggu, 24 November 2024, 19:07 WIB

Advertisement

alt

Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan, Ini Motifnya

News
| Minggu, 24 November 2024, 19:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement