Advertisement

Menikah tanpa Resah, Bisa Dong

Asteria Desi Kartika Sari
Jum'at, 01 Juni 2018 - 10:35 WIB
Maya Herawati
Menikah tanpa Resah, Bisa Dong Ilustrasi pernikahan - Reuters

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Di Indonesia, menggelar sebuah acara pernikahan bisa menjadi sesuatu yang sangat menantang. Salah satu yang dapat menjadi kendala utama adalah soal besarnya biaya.

Tak dapat dipungkiri, untuk menghelat momen sakral seperti pesta pernikahan membutuhkan biaya yang kadang sangat menganggu keuangan pascapernikahan apabila tidak direncanakan secara matang.

Advertisement

Mulai dari prewedding, gedung pernikahan, katering, dekorasi, hingga membuat undangan pun akan menyedot banyak biaya apabila tidak diperhitungkan dengan sebaik-baiknya.

Perencana keuangan ZAP Finance Prita Hapsari Ghozie mengatakan, langkah awal yang harus dilakukan calon pasangan yang akan menikah adalah membuat anggaran yang terdiri dari bujet untuk setiap rangkaian acara yang akan dibuat. 

Prita mengatakan, sebaiknya pasangan mempersiapkan diri masing-masing, sehingga saat akan menikah dapat saling berkontribusi. Salah satu cara untuk meringankan beban adalah mulai merencanakan anggaran pesta pernikahan sejak masih pacaran melalui obrolan yang sifatnya santai.

Ajak pasangan untuk membayangkan bagaimana pesta pernikahan nantinya. Apakah ingin menggelar pesta pernikahan secara besar-besaran dengan banyak tamu undangan, atau sekadar merayakan bersama keluarga dan teman-teman terdekat?. Selain itu, memikirkan tentang konsep pernikahan yang diinginkan, apakah menggunakan pesta adat atau modern dengan konsep internasional.

“Dari situ dapat dicek apakah memiliki kemampuan finansial untuk mendukung acara tersebut atau tidak,” kata Prita, belum lama ini.

Di Indonesia, ada sekitar 2,4 juta pasangan yang menikah setiap tahun. Berdasarkan 2017 Indonesia Wedding Industry Report yang dikeluarkan oleh Bridestory, anggaran yang dibutuhkan untuk merayakan pesta pernikahan mulai dari Rp20 juta–Rp2 miliar. Dalam laporan tersebut, 57,6% dari responden mengaku, biaya pernikahan kini lebih banyak ditanggung olek kedua calon pengantin.

Bridestory mengelompokan tipe pernikahan dalam empat kategori tren, yakni terjangkau, moderat, premium, dan mewah, dengan kisaran tamu mulai dari 50 orang hingga 1.000 orang. Kategori terjangkau, patokan biaya di Indonesia berkisar antara Rp20 juta–Rp400 juta. Adapun, untuk moderat Rp40 juta–Rp800 juta, dan premium Rp100 juta–Rp2 miliar.

Khusus untuk tipe mewah, biasanya tren pernikahan jenis ini diselanggarakan di luar negeri, mengundang selebritas sebagai pengisi acara, atau menggunakan jasa vendor premium. Patokan harga di Indonesia saat ini adalah Rp350 juta – Rp7 miliar.

Setelah mengetahui pesta pernikahan yang diinginkan, Anda beserta pasangan dapat menghitung perkiraan total biaya pernikahan. Selain dapat berkonsultasi dengan wedding organizer, juga bisa bertanya dengan teman atau saudara yang sudah menyelenggarakan pesta pernikahan sebelumnya. Menurut Prita, untuk melakukan penghematan, ia menyarakan untuk mengutamakan acara yang memang penting seperti akad nikah atau sakramen.

“Biaya-biaya kegitan tambahan seperti foto pre-wedding dan lain-lain bisa dibatasi,” ujarnya.

Setelah mengetahui perkiraan dana yang dibutuhkan, Anda dan pasangan bisa menentukan target waktu pernikahan. Hal tersebut dilakukan supaya menjadi pemacu agar bersemangat untuk mengumpulkan dana bakal resepsi pernikahan.

“Silakan masing-masing menyiapkan minimal 20% dari gaji hingga acara pernikahan sudah dilaksanakan,” jelasnya.

Selain itu, dana kencan bisa dialokasikan untuk kebutuhan-kebutuhan yang sifatnya ringan. Misalnya untuk biaya foto pre-wedding, cetak undangan, atau untuk membeli cendera mata pernikahan. Dengan mencicil satu demi satu kebutuhan ini, setidaknya biaya pesta pernikahan akan terasa lebih ringan.

Selanjutnya, tinggal memikirkan untuk biaya yang sifatnya berat, misalnya untuk membayar gedung pernikahan atau katering.

Selain kiat-kiat tersebut, guna menambah biaya pernikahan, investasi dapat menjadi salah satu solusi, jika ternyata kebutuhan pesta pernikahan nantinya membengkak.

Investasi atau Menabung

Anda dapat memulai dengan investasi membeli emas batangan antara satu gram hingga lima gram. “Investasi diperlukan apabila acara pernikahan masih waktu di atas satu tahun. Namun, jika tinggal beberapa bulan saya sarankan untuk menabung,” jelasnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Jumlah Pendaftar PPS di Gunungkidul Tidak Mencapai Target, KPU Memperpanjang Pendaftaran

Gunungkidul
| Kamis, 09 Mei 2024, 21:57 WIB

Advertisement

alt

Prabowo Bakal Susun Kursi Menteri hingga 40, Gerindra Membantah

News
| Kamis, 09 Mei 2024, 22:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement