Advertisement

Kenapa Ponsel Pintar Bisa Memicu Depresi? Ini Jawabannya

newswire
Selasa, 24 Juli 2018 - 20:35 WIB
Maya Herawati
Kenapa Ponsel Pintar Bisa Memicu Depresi? Ini Jawabannya Ilustrasi ponsel pintar - Reuters

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Ponsel pintar memang membantu kita dalam mengatur kegiatan sehari-hari, mulai dari mencari jalan sampai mengatur jadwal pertemuan. Namun ternyata sejak adanya ponsel pintar, tingkat depresi terhadap remaja pengguna makin tinggi.

Sulit mengatakan kapan ponsel pintar muncul, beberapa menunjuk 9 Januari 2007 saat Steve Jobs memperkenalkan iPhone pertama atau Juli 2008 saat peluncuran Apple App Store. Tapi, sebetulnya, ponsel pintar sudah ada sebelum Apple memperkenalkan produk mereka.

Advertisement

Phone Arena, merujuk pada artikel The Atlantic, melaporkan remaja yang tumbuh di zaman ponsel pintar, rentan terserang depresi atau berpikiran untuk mengakhiri hidup. Penulis dalam penelitian ini, Jean M. Twenge, meneliti mereka yang lahir pada 1995-2012, diberi nama iGen.

iGen adalah mereka yang tidak pernah terputus dari koneksi internet selama hidup mereka. Twenge berpendapat ponsel yang menyebabkan mereka rentan depresi dibandingkan Milenial.

Salah satu penyebabnya adalah iGen terhubung dengan teman-teman mereka secara digital.  Terlalu sering mengakses ponsel dapat berakibat seseorang merasa tidak nyaman ketika harus berhadapan langsung.

Seorang anak perempuan berusia 13 tahun, yang menjadi subjek penelitian, sudah memiliki iPhone sejak ia berusia 11. "Kami lebih suka ponsel dari pada orang betulan," kata dia.

10 Jam Seminggu

Penelitan itu mengungkap anak usia kelas delapan, sekitar 14-15 tahun, yang menghabiskan lebih dari 10 jam seminggu di media sosial cenderung 56 kali merasa tidak bahagia dibandingkan teman-teman mereka yang jarang mengaksesnya.

Mereka yang selama enam hingga sembilan jam jam berada di media sosial dalam seminggu kemungkinan 47% merasa tidak bahagia.

Angka kebahagiaan berlaku sebaliknya. Mereka yang berada di atas rata-rata menghabiskan waktu bersama teman, 20% merasa tidak bahagia.

Dengan kata lain, penelitian ini menyimpulkan semakin banyak remaja menghabiskan waktu di depan layar, semakin besar kemungkinan mereka merasa depresi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Sungai di Kawasan Sumbu Filosofi Perlu Direstorasi

Sungai di Kawasan Sumbu Filosofi Perlu Direstorasi

Jogja
| Kamis, 16 Oktober 2025, 20:03 WIB

Advertisement

BMKG Ungkap Penyebab Peningkatan Suhu Panas Akhir-Akhir Ini

BMKG Ungkap Penyebab Peningkatan Suhu Panas Akhir-Akhir Ini

News
| Kamis, 16 Oktober 2025, 20:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement