Advertisement

Ria Miranda, Mengadopsi Aksara Jawa untuk Busana Muslim

Salsabila Annisa Azmi
Rabu, 03 Oktober 2018 - 15:35 WIB
Maya Herawati
Ria Miranda, Mengadopsi Aksara Jawa untuk Busana Muslim Busana-busana Rancangan Ria Miranda - ist/Ria Miranda

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Perancang busana muslim Ria Miranda mengadopsi aksara Jawa untuk koleksi terbarunya yang bertajuk Aksara. Hadir melalui 12 pilihan busana ready to wear, karya terbarunya dibalut warna bernuansa musim gugur dan dingin yang dikombinasikan dengan warna gelap dan warna tanah.

Tak seperti koleksi-koleksi sebelumnya yang menggunakan paduan warna pastel, dalam koleksi bertajuk Aksara, Ria mencoba memadukan warna pastel bernuansa fall-winter (musim gugur dan dingin) yaitu tosca dan putih dengan warna tanah untuk menonjolkan detail-detail khas budaya jawa.

Advertisement

Dengan paduan warna itu pola monogram khas busana karya Ria dipadu padankan dengan ornamen yang merepresentasikan kebudayaan Jawa sepeti gunungan wayang dan tulisan aksara jawa.

“Aksara Hanacaraka menjadi sumber inspirasiku dalam koleksi ini. Setiap suku kata aksara Jawa membentuk pola bersambung yang saling terkait. Itu sesuai dengan pesan yang ingin aku sampaikan di busana ini, di dalamnya terkandung nilai tentang kehidupan manusia yang saling berdampingan, menjaga tutur bahasa dan pola perilaku antar sesama, supaya tercipta suasana aman dan damai,” kata Ria, belum lama ini.

Tema Aksara diangkat Ria untuk menggambarkan simbol komunikasi antar manusia untuk saling memahami perbedaan. Menurut pandangan pribadi Ria, Hanacaraka bercerita tentang keterkaitan manusia dengan pencipta.

Manusia lahir tanpa membawa apapun dan meninggalkan dunia dengan kesederhanaan. Nilai-nilai itu dikemas Ria dalam busana sederhana dengan bahan yang nyaman digunakan, berbagai macam motif khas Jawa dipilih untuk menggambarkan perbedaan antar manusia.

Masih dengan ciri khas rancangan busana sebelumnya, Ria memadukan atasan tunik dengan bawahan rok berbahan satin yang ringan dan longgar. Beberapa koleksi Aksara ditampilkan dalam bentuk gamis terusan berwarna gelap dipadukan dengan outer berupa jubah berbahan chiffon. Supaya motif khas jawa dalam busana tetap telihat, outer yang berwarna pastel sengaja dibuat sedikit transparan.

Koleksi Aksara yang berkonsep ready to wear Ria menyasar segmentasi pasar ibu muda yang memiliki banyak pekerjaan rumah maupun kantor. Oleh karena itu bahan satin ringan yang tidak mudah kusut mendominasi bahan dalam busana rancangan Ria kali ini.

“Busana ini cocok digunakan untuk ibu-ibu muda yang aktivitasnya padat, baju ini tidak perlu disetrika, pola jahit juga sederhana, jadi bisa langsung siap pakai untuk memudahkan aktivitas mereka,” kata Ria.

Bisa untuk Pesta

Menurut Ria, busana seri Aksara bisa juga dikenakan untuk pesta. Bahan busana yang didominasi kain satin yang mengkilap akan nampak elegan dan mewah ketika digunakan di dalam ruangan pesta. Terutama ruangan yang dipenuhi pencahayaan lampu.

Sebelumnya, Ria juga merancang busana ready to wear yang terinspirasi dari budaya Lombok. Peragaan busana itu digelar di Semarang dengan tema Canting. Rencana kedepannya, Ria akan lebih banyak menghadirkan rancangan busana ready to wear yang terinspirasi budaya-budaya di Indonesia. “Intinya inspirasi saya datang dari budaya setiap kota,” kata Ria.

Ria dengan brand Riamiranda termasuk salah satu di antara empat orang tokoh perancang busana yang dianggap mempengaruhi tren pemakaian busana muslim hijab di tanah air. Sentuhan pastel dan feminin ditambah eksploitasi garis membuat rancangannya berkarakter kuat dan disukai hijaber.

Ria memiliki outlet yang tersebar di sejumlah daerah di Indonesia termasuk  Jogja. Ria juga kerap menggandeng pelanggannya yang merupakan publik figur untuk dijadikan model. Beberapa di antaranya yakni Inneke Koesherawati, Berliana Febrianti, Puput Melati dan Marini Zumarnis.

House of Riamiranda Jogja berlokasi di Ring Road Utara Depok Timur. Outlet ini sudah berdiri sejak 2013 dan kebanyakan pelanggan adalah ibu muda. Harga produk Riamiranda yang ditawarkan mulai Rp325.000 sampai Rp4 juta. Setiap bulan setidaknya 70 sampai 100 potong produk terjual.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

DIY Catat Prevalensi Penyakit Jantung Lampaui Angka Nasional

DIY Catat Prevalensi Penyakit Jantung Lampaui Angka Nasional

Jogja
| Jum'at, 10 Oktober 2025, 16:27 WIB

Advertisement

Tujuh Nama Masuk Pansel Direksi BPJS Kesehatan Pilihan Prabowo

Tujuh Nama Masuk Pansel Direksi BPJS Kesehatan Pilihan Prabowo

News
| Jum'at, 10 Oktober 2025, 17:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement