Advertisement

Alergi Bisa Dicegah, Perhatikan Penyebabnya Bisa Ada di Rumah Anda

Gloria Fransisca Katharina Lawi
Minggu, 21 Oktober 2018 - 10:35 WIB
Maya Herawati
Alergi Bisa Dicegah, Perhatikan Penyebabnya Bisa Ada di Rumah Anda Ilustrasi bersih-bersih rumah - ist/everydayhealth

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA - Jika Anda membutuhkan waktu berjam-jam menyedot debu di lantai, namun sesungguhnya masih ada polutan tak terlihat bertebaran yang berpotensi memicu alergi, ada baiknya ketahui dulu beberapa hal berikut ini.

Apa saja jenis polutan dalan rumah dan dari mana mereka berasal? Polutan dalam rumah umumnya disebabkan oleh aktivitas dalam rumah seperti memasak, membersihkan, bahkan menyiram. Ini adalah empat jenis umum polutan yang disadur dari channelnewsasia.com.

Advertisement

1. Material Partikel
Material Partikel punya berbagai bentuk dan ukuran yang berasal dari sulfat, nitrat, karbon hitam, debu mineral dan air. Umumnya partikel ini disebabkan oleh kegiatan pembakaran, seperti saat memasak menggunakan kompor atau menyalakan pemanas air saat mandi. Namun, juga bisa terjadi secara alami, misalnya partikel organik seperti serbuk sari dan bulu hewan peliharaan.

2.  Senyawa organik yang mudah menguap (VOCs)
Ironisnya, Anda secara tidak sengaja menghasilkan polutan ketika kita membersihkan rumah. VOC adalah gas, seperti formaldehida dan benzena, yang dikeluarkan dari bahan pembersih rumah tangga seperti semprotan aerosol, penyegar udara dan pestisida. Cat, pernis, dan lilin tertentu juga dapat mengandung VOC. Seperti partikel dan nitrogen dioksida, VOC dapat menyebabkan iritasi pada mata, hidung dan tenggorokan, serta menyebabkan penyakit lain seperti sakit kepala dan mual. Dalam kasus ekstrim, mereka dapat merusak hati, ginjal dan sistem saraf pusat.

3. Jamur
Kegiatan sehari-hari seperti mandi dan memasak berkontribusi pada peningkatan kadar air di udara. Meningkatnya tingkat kelembaban ditambah dengan ventilasi yang buruk, dapat meningkatkan pertumbuhan jamur di dinding, lantai, bahkan furnitur. Laly jamur menghasilkan spora, yang dapat menyebabkan masalah pernafasan seperti batuk dan kemacetan, atau memperburuk kondisi yang ada seperti alergi dan asma.

Untuk mengatasi sejumlah polutan tersebut berikut beberapa tip untuk menjaga rumah dan kesehatan Anda.

1. Jangan merokok dalam rumah
Satu solusi menurunkan kadar polutan dalam udara secara pasti khususnya jenis nitrogen dioksida adalah tidak merokok di dalam rumah. Anda juga bisa mulai berhenti melakukan kebiasaan itu untuk menjaga kesehatan Anda dan kesehatan orang-orang di sekitar Anda.

2. Gunakan Penyegar Ruangan Alami
Kurangi penggunaan penyegar ruangan seperti parfum ataupun dengan lilin yang banyak menghasilkan polutan. Mulailah menggunakan wewangian dari alam seperti bunga, minyak esensial, baking soda, dicampur dengan beberapa tetes jus lemon, juga membuat penyegar udara yang efektif.

3. Pilihkan produk rumah yang ramah lingkungan
Banyak peralatan membersihkan rumah menghasilkan gas karsinogenik. Gunakan pembersih ramah lingkungan atau alami jika memungkinkan, yang mengandung sedikit atau tidak ada wewangian dan bahan kimia sintetis.

4. Jaga kebersihan lantai
Kenyataan bahwa banyak produk pembersih mengandung polutan seharusnya tidak membuat Anda keluar dari pekerjaan rumah tangga. Penghisapan yang teratur dan menyeluruh membantu untuk menjaga debu rumah tetap terkendali. Menurut laporan Dyson, mengepel dengan air biasa pun dapat membersihkan debu yang mungkin tak terlihat. Kain pembersih microfibre juga sangat efektif mengambil debu. Tambahan, Anda mungkin juga perlu menghindari penggunaan karpet; meski karpet mempercantik rumah Anda, karpet memberi ruang hidup pada polutan.

5. Ventilasi rumah Anda
Ventilasi yang buruk menyebabkan polutan menumpuk di rumah Anda, juga menciptakan tempat berkembang biak untuk jamur. Buka jendela sesering mungkin di seluruh rumah untuk meningkatkan sirkulasi udara. Jangan menggunakan kap mesin ketika memasak di atas kompor gas.

5. Membeli alat pembersih udara
Pembersih udara berkinerja tinggi, dapat membantu menyaring bulu hewan peliharaan, tungau debu, dan bakteri, dan yang dilengkapi dengan filter yang dapat menangkap mikroba sekecil 0,1 mikron. Perhatikan pula filter karbon karena ini mereduksi berbagai macam gas berbahaya termasuk emisi industri, asap memasak dan VOC.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia/ChannelNewsAsia

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Jadwal Terbaru! KRL Jogja-Solo Sabtu 20 April 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu dan Lempuyangan

Jogja
| Sabtu, 20 April 2024, 00:57 WIB

Advertisement

alt

Seorang Polisi Berkendara dalam Kondisi Mabuk hingga Tabrak Pagar, Kompolnas: Memalukan!

News
| Sabtu, 20 April 2024, 00:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement