Advertisement
Ini Kiat bagi Anda yang Malas Berolahraga
Advertisement
Harianjogja.com JAKARTA — Bagi sebagian orang, menemukan motivasi untuk berolahraga menjadi hal yang sangat sulit. Mulai dari padatnya kesibukan harian, tempat olahraga yang jauh, hingga dorongan rasa malas.
Apalagi, menjaga kesehatan dengan berolahraga sama saja dengan berinvestasi, walaupun tak menghasilkan uang. Namun, dalam jangka panjang, dampaknya bisa lebih berharga daripada investasi dana.
Advertisement
Guna menghadapi rasa malas, salah satu solusi yang ditawarkan adalah mencoba untuk memilih olahraga berkelompok.
Menurut instruktur zumba dan owner Sana Studio Laila Munaf mengatakan, berolahraga secara berkelompok mampu meningkatkan motivasi seseorang. "Kalau olahraga malas, enggak ada semangat, tapi kalau datang ke group classes seringkali dapat suntikan semangat," kata Laila belum lama ini.
Dia mengatakan, ketika melakukan olahraga berkelompok, seseorang dapat melihat orang lain yang begitu bersemangat melakukan aktivitas, tanpa memandang usia dan kondisi fisik.
Dari sana, ujarnya, semangat seseorang akan terbangun karena mendapatkan energi positif dari sekitarnya. "Apalagi, pada beberapa kelas, kami juga dilarang menggunakan ponsel saat sesi olahraga. Hal itu membuat olahraga kita juga lebih efektif," katanya.
Efek yang sama juga bisa didapatkan dengan berolahraga bersama teman. Dia melanjutkan, beberapa orang mungkin merasa kurang suka mengikuti sesi kelas olahraga. Bagi mereka, olahraga bersama sahabat dekat bisa menjadi pilihan. "Tidak harus ikut yang satu kelas isinya 15 orang, tetapi biasanya kalau ada teman jauh lebih enak," tuturnya.
Kendati begitu, dia menambahkan, kesenangan dalam berolahraga menurutnya kembali pada masing-masing individu. Beberapa orang mungkin lebih suka berolahraga sendiri, misalnya lari atau pergi ke pusat kebugaran.
Jika ingin mengetahui pola olahraga seperti apa yang paling cocok, Laila menyarankan untuk mencoba terlebih dahulu beberapa alternatif olahraga.
Pakar dan pelatih fitnes Dinda Utami mengatakan, sebenarnya masing-masing orang memiliki tujuan yang berbeda-beda dalam berolahraga. Setidaknya, kata dia, frekuensi seminggu tiga kali sudah dapat dikatakan optimal.
“Olahraga itu yang cocok adalah olahraga yang disempetin. Ini sebenarnya tidak ada hubungannya dengan ilmu hitung-hitungan, yang terpenting adalah konsiten saja, didukung dengan istirahat dan juga pikiran yang enjoy,” tuturnya.
Sebenarnya, lanjut dia, banyak opsi jenis olahraga yang dapat dipilih mulai dari lari, renang, bersepeda sampai dengan angkat beban. “Cuma masalahnya hanya pada nanya doang apa yang cocok tapi enggak pernah nyoba, bagaimana bisa tahu suka yang mana kalau enggak pernah nyoba. Hanya kita yang tahu mana yang terbaik,” katanya.
Namun, dia merekomendasikan dalam satu minggu terdapat variasi olahraga yang mudah dilakuakan seperti kardio, latihan beban, dan sisanya untuk fleksibilitas.
Dalam variasi tersebut, latihan beban menjadi hal yang perlu dilakukan untuk menjaga kepadatan tulang dan membangun otot. “ Semakin tidak pernah memakai otot, maka ototnya akan semakin lemah. Semakin tua risiko cederanya akan semakin tinggi,” katanya.
Sementara untuk pemula, menurutnya, olahraga tersebut dapat dilakukan dua kali seminggu, selama 3 bulan dilakukan secara konsisten.
Namun, dia menyarakan untuk olahraga jangan terlalu dipaksakan selam 7 hari penuh, bahkan sampai tidak bisa tidur lantaran terlalu capai. “Empat kali seminggu sudah maksimal, sisanya istirahat," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Jadwal Terbaru KRL Jogja Solo dan KRL Solo Jogja Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024
Advertisement
Patahan Pemicu Gempa Membentang dari Jawa Tengah hingga Jawa Timur, BRIN: Di Dekat Kota-Kota Besar
Advertisement
Berita Populer
- 11 Cara Kematian Paling Menyakitkan Menurut Sains
- Selain Enak, Deretan Makanan Super Ini Bisa Cegah Penyakit
- Manfaat Tertawa, Menggigil, hingga Muntah pada Tubuh Anda
- Sejumlah Zodiak Ini Diramalkan Menikah di Tahun 2023
- Seorang Ibu Minum ASI Sendiri karena Tak Rela Jika Dibuang
- Wajah dan Tubuh Tidak Simetris, Ini Penyebabnya
Advertisement
Advertisement