Advertisement

PARENTING: Memahami Anak Tantrum

Mahardini Nur Afifah
Kamis, 07 Februari 2019 - 10:35 WIB
Maya Herawati
PARENTING: Memahami Anak Tantrum Ilustrasi anak tantrum (todaysparent.com)

Advertisement

Harianjogja.com, SOLO -Anak-anak yang meledakkan kemarahannya dengan menjerit dan menangis disebut tantrum. Seperti dijelaskan Kidshealth.org, baru-baru ini, tantrum bisa beragam rupa mulai merengek, menangis sampai berteriak, menendang, atau memukul. Perilaku tersebut sebenarnya umum bagi anak-anak berusia satu sampai tiga tahun. 

Tantrum disebut normal dalam fase pertumbuhan anak. Hal itu merupakan ekspresi saat anak sedih atau frustrasi. Perilaku tersebut bisa muncul saat anak-anak capai, lapar, atau merasa tidak nyaman. Bisa juga saat mereka ingin sesuatu dari orang tua kayak mainan atau perhatian. 

Advertisement

Bagi orang tua, jangan panik dan ikut frustrasi dulu ketika melihat buah hati kita tantrum. Ada kiat untuk menghadapi perilaku anak-anak yang menjengkelkan tersebut. Berikut beberapa di antaranya:

-Berikan perhatian positif.

Orang tua sebaiknya memosisikan buah hati sebagai anak yang manis. Berikan anak pujian dan perhatian setiap mereka berlaku baik. 

-Ajari anak mengontrol sesuatu.

Orang tua perlu sering melatih anak mengambil keputusan misalkan “Kamu mau jus jeruk atau apel?” atau “Kamu mau gosok gigi sebelum atau sesudah mandi?. Jangan cuma bertanya “Kamu mau gosok gigi sekarang?” pertanyaan tersebut dengan gampang dijawab “enggak” oleh anak.

-Jauhkan sesuatu agar sulit dijangkau anak.

Cara ini paling praktis mengendalikan tantrum. Memang caranya terdengar sulit, terutama saat kita di luar rumah saat segala sesuatunya tidak bisa kita kendalikan. Misalkan kebiasaannya tantrum saat melihat toko mainan di mal.

-Alihkan perhatian anak.

Coba alihkan perhatian anak dengan mengganti permintaannya. Caranya dengan memulai kegiatan baru untuk mengobati rasa frustrasi setelah ia dilarang. Atau cara lainnya dengan cari suasana lain. Misalkan dari dalam kamar di rumah, orang tua bisa mengajaknya jalan ke luar rumah.

-Ajari anak bisa mengerjakan keterampilan baru.

Dorong anak belajar sesuatu yang baru sampai bisa lantas bikin mereka bangga dengan hasil pekerjaannya. Mulailah dengan mengerjakan sesuatu yang sederhana sebelum beranjak pada tugas lain yang lebih kompleks sampai mereka bisa mahir mengerjakannya.

-Pertimbangkan setiap permintaan anak.

Ada kalanya orang tua sulit menolak permintaan anak. Padahal hal itu bagian dari edukasi dan bermanfaat di kemudian hari.

-Ketahui batas ketahanan anak.

Jika kita paham anak balita kita capai, berarti itu bukan waktu terbaik mengajak mereka berbelanja ke supermarket atau jalan ke mal.

-Tetap kalem saat anak tantrum.

Jangan bikin masalah tantrum makin runyam dengan kita marah-marah atau ikut frustrasi. Ingat, tugas kita sebagai orang tua adalah membuat anak tenang. Jadi kita perlu kalem agar anak juga bisa ikut kalem.

-Atasi tantrum dengan mengenal penyebabnya.

Jika biangnya anak sedih, solusi terbaiknya dengan menyediakan kenyamanan. Kalau anak lapar atau capai, kita bisa memberikannya makanan atau menyuruh istiirahat. Jika anak bosan, kita bisa berikan anak pengalihan perhatian untuk mengerjakan aktivitas lain. Kalau anak tantrum karena cari perhatian, cara terbaiknya adalah mengabaikannya. 

-Kalau anak tantrum menyakiti diri sendiri, usahakan bawa anak ke tempat yang tenang dan aman.

Cara ini juga bisa diaplikasikan untuk menghadapi anak tantrum di keramaian. Kalau anak sulit dibilangi untuk berhenti, coba terapkan metode time-out atau pegangi anak selama beberapa menit. Upayakan konsisten. Agar anak tidak lagi menyakiti dirinya sendiri.

-Jangan hadiahi anak dengan apa pun selepas tantrum.

Metode ini menunjukkan cara anak mencari perhatian atau meluapkan emosi tidak efektif. Alih-alih memberikan hadiah, orang tua lebih disarankan memuji keberhasilan anak mengontrol emosinya dengan pernyataan, “Ibu suka kalau kamu anteng”. Setelah tantrum mereda, saatnya kita memeluk dan memastikan anak kita dicintai bagaimana pun kondisinya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Solopos/Kidshealth.org

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Penanggulangan Kemiskinan Optimalkan Kader Khusus, Pendampingan Warga Miskin Makin Intensif

Kulonprogo
| Kamis, 25 April 2024, 18:47 WIB

Advertisement

alt

Dipimpin Nana Sudjana, Ini Sederet Penghargaan Yang Diterima Pemprov Jateng

News
| Kamis, 25 April 2024, 17:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement