Advertisement

Kenali Bahaya Mikroplastik, Ada Banyak di Sekitar Kita!

Chelin Indra Sushmita
Kamis, 21 Februari 2019 - 06:17 WIB
Nina Atmasari
Kenali Bahaya Mikroplastik, Ada Banyak di Sekitar Kita! Ilustrasi plastik kemasan minuman (Boldsky)

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA – Kehidupan manusia saat ini hampir tidak bisa lepas dari plastik. Salah satu dampaknya, kontaminasi yang disebabkan plastik selalu terjadi bahkan tanpa disadari. Sayangnya, jika dibiarkan, kontaminasi plastik sangat berbahaya bagi kehidupan.

Hal yang paling sering terjadi adalah kontaminasi mikroplastik. Lantas, apa yang dimaksud dengan mikroplastik? Mengutip Boldsky, Senin (18/2/2019), mikroplastik adalah serat plastik berukuran kurang dari 0,2 inci. Mikroplastik ditemukan dalam berbagai benda plastik, seperti tabung pasta gigi yang mengelupas.

Advertisement

Mikroplastik dengan mudah ditemukan di lingkungan sekitar. Berbagai hasil penelitian menyebut mikroplastik salah satunya dihasilkan saat seseorang mencuci bahan sintetis seperti polister atau nilon. Nah, kedua bahan tersebut biasa ditemukan pada pakaian.

Dengan kata lain, kehidupan manusia tidak bisa lepas dari mikroplastik. Ketergantungan pada plastik sampai saat ini belum bisa dihindari. Padahal, plastik merupakan benda yang sulit diurai. Salah satu dampak buruk dari plastik dapat dilihat dari kerusakan kehidupan di laut.

Sekarang pertanyaannya, pernahkah Anda makan plastik? Pertanyaan ini mungkin terdengar lucu. Namun, kenyataannya, fakta di atas menunjukkan plastik berada sangat dekat dengan kehidupan manusia. Jadi, bisa saja tanpa disadari Anda memakan plastik tersebut. Masih tidak percaya?

Peneliti dari Medical University of Vienna dan Badan Lingkungan Hidup Austria mengatakan, mikroplastik telah masuk dalam rantai makanan manusia. Sebab, dalam sampel tinja ditemukan partikel mikroplastik, yakni polypropylene (PP) dan polyethene-terephthalate (PET).

Mikroplastik yang mencemari laut sangat mungkin dikonsumsi ikan. Selanjutnya, ikan tersebut dikonsumsi manusia. Jadilah mikroplastik berada di tubuh manusia. Menurut studi yang dilakukan di China, makanan laut yang dikonsumsi manusia mengandung sekitar 0,36 hingga 0,47 gram mikroplastik.

Selain itu, mikroplastik juga ditemukan pada daging dan makanan olahan. Proses produksi makanan olahan memungkinkan kontaminasi mikroplastik. Tapi, bukan berarti kontaminasi mikroplastik disebabkan oleh konsumsi ikan dan daging olahan saja.

Cara paling logis mikroplastik masuk ke dalam tubuh adalah lewat konsumsi garam laut. Sejumlah hasil penelitian menyebut 600 partikel mikroplastik ada dalam satu kilogram garam. Air minum dalam kemasan plastik juga menjadi penyebab masuknya mikroplastik ke tubuh.

Lantas, apa efek samping mikroplastik bagi kesehatan? Penelitian tentang dampak buruk mikroplastik bagi tubuh masih terus dilakukan. Sampai saat ini, sejumlah peneliti yakin mikroplastik tidak masuk ke saluran peredaran darah, sehingga tidak membahayakan tubuh. Namun, penelitian yang dilakukan terhadap hewan menyebut mikroplastik sangat berbahaya.

Mikroplastik menyerap bahan kimia beracun yang kemudian dilepaskan ke dalam saluran pencernaan. Jadi, kandungan mikroplastik ini bakal menghambat proses pencernaan. Dalam kondisi terburuk, partikel mikroplastik bakal mengiritasi dinding usus.

Phthalates yang ditemukan dalam plastik juga merangsang perkembangan sel kanker. Mikroplastik juga meracuni otak dan organ vital lainnya. Jika tidak ingin semua masalah itu terjadi, mulai sekarang batasilah penggunaan plastik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Suara.com, Okezone.com

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Jadwal DAMRI Jogja ke YIA Kulonprogo Minggu 19 Oktober 2025

Jadwal DAMRI Jogja ke YIA Kulonprogo Minggu 19 Oktober 2025

Jogja
| Minggu, 19 Oktober 2025, 06:47 WIB

Advertisement

Mayoritas Publik Puas dengan Kinerja Setahun Prabowo-Gibran

Mayoritas Publik Puas dengan Kinerja Setahun Prabowo-Gibran

News
| Sabtu, 18 Oktober 2025, 22:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement