Advertisement

Mendahulukan Kepentingan Pasangan Itu Baik, Ingat Jangan Berlebihan

Mia Chitra Dinisari
Jum'at, 08 Maret 2019 - 11:35 WIB
Maya Herawati
Mendahulukan Kepentingan Pasangan Itu Baik, Ingat Jangan Berlebihan Ilustrasi - Wundergroundmusic

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA - Terkadang, kita cenderung memberi terlalu banyak dalam sebuah hubungan demi membahagiakan pasangan kita.

Banyak dari orang yang pada akhirnya mendahulukan kepentingan pasangan daripada dirinya sendiri. Merekapun kerapkali melakukannya tanpa pamrih. Dan tidak menuntut balik hal yang sama pada pasangan.

Advertisement

Hal tersebut mungkin positif bagi kelangsungan hubungan. Namun, ternyata kebiasaan itu bisa menjadi bumerang bagi orang yang melakukan hal ini, karena bukan tidak mungkin akan selalu menuntutnya melakukan apa yang dia inginkan.

Bahkan yang terburuk adalah hingga pada satu titik dimana pasangan mereka menjadi pamrih atau harus mendapatkan sesuatu jika berbuat baik.

Hal ini tentu saja merugikan orang yang selalu diandalkan dan dimanfaatkan keberadaannya oleh pasangannya. Lama kelamaan, hubungan menjadi sebuah ketergantungan dan kewajiban satu pihak dan sangat merugikannya. Beban mental dan material pun tidak bisa lagi dihindarkan.

Kondisi ini harus segera ditangani dan dihilangkan jika tidak akan menjadi racun dalam sebuah hubungan. Berikut tipsnya menurut Timesofindia.com:

1. Renungkan mulai kapan Anda dimanfaatkan oleh pasangan

Sebelum mempermasalahkan ini dengan pasangan Anda, duduk dan renungkan apa yang membuat Anda berpikir telah dimanfaatkan. Mengapa dan kapan menurut Anda pasangan Anda tidak mengakui upaya Anda? Apa yang bisa dilakukan pasangan Anda untuk membuat Anda merasa dihargai?

Apakah dia mengharapkan Anda untuk melakukan semua pekerjaan dan tidak memberikan dukungan? Merefleksikan pertanyaan-pertanyaan ini akan memberi Anda pemahaman yang lebih baik tentang situasi, dan akan membantu Anda untuk memiliki percakapan yang lebih jujur dengan pasangan Anda.

2. Saatnya berbicara!

Setelah Anda memiliki kejelasan lebih lanjut tentang perasaan Anda sendiri dan apa yang dapat dilakukan untuk memperbaiki situasi, inilah saatnya untuk melakukan percakapan yang jujur dan serius dengan pasangan Anda.

Mulailah dengan menjelaskan bagaimana Anda merasa dimanfaatkan dan bagaimana hal itu memengaruhi hubungan. Mungkin, pasangan Anda akan memahami Anda dan kebutuhan Anda dengan lebih baik ketika dijelaskan  dengan kata-kata sederhana. Ingatlah untuk tidak memainkan permainan menyalahkan apa pun dan melihat bagaimana Anda berdua dapat bekerja sama untuk menemukan solusi.

3. Pimpin dengan sebuah contoh

Sebelum menunjukkan perilaku pasangan Anda, pernahkah Anda merenungkan perilaku Anda sendiri? Apakah Anda mengucapkan terima kasih setiap kali pasangan Anda berusaha lebih keras untuk membantu Anda? Kapan terakhir kali Anda meluangkan waktu beberapa menit untuk menghargainya karena sesuatu? Selalu bijaksana untuk memimpin dengan memberi contoh dan hanya mengharapkan hal-hal yang dapat Anda lakukan.

4. Akui usaha Anda dan katakan Anda layak dihargai!

Alih-alih mengatakan "Anda layak" untuk dipuji, banyak dari kita merasa malu mengakui upaya kita sendiri. Di situlah kita menuju ke arah yang salah. Jadi, ketika pasangan Anda menghargai dan memuji upaya Anda, mengapa tidak mengakuinya dengan mengucapkan terima kasih.

Juga, seandainya pasangan Anda lupa mengucapkan terima kasih ketika Anda telah melakukan sesuatu yang istimewa untuknya, sindirlah dia dengan cara halus dan humoris sehingga dia menyadarinya.

5. Fokus pada diri sendiri

Ingat, kebahagiaan datang dari dalam. Ya, Anda harus menjadi mitra yang berdedikasi dan peduli tetapi itu tidak berarti Anda mulai mengabaikan kebutuhan Anda sendiri. Fokus pada karier Anda, pertahankan lingkaran sosial, luangkan waktu untuk Anda setiap hari dan lakukan semua hal yang membuat Anda bahagia. Idenya adalah untuk menjadi versi diri Anda yang lebih puas yang pada gilirannya akan menjadikan Anda pasangan yang lebih bahagia dan lebih baik.

6. Tidak apa-apa mengatakan "tidak"

Ini mungkin terdengar agak egois tetapi tidak apa-apa untuk mengatakan "tidak" pada pasangan Anda. Tidak peduli seberapa berdedikasi Anda sebagai seorang kekasih, Anda tidak harus mengatakan "ya" untuk apa saja. Anda tidak perlu bekerja keras untuk membantu atau merawat orang yang Anda cintai. Faktanya, mengatakan "tidak" untuk alasan yang tepat akan membuat pasangan Anda mempertimbangkan kembali perilakunya sendiri.

7. Tunggu pasangan Anda bertanya

Ini adalah bagaimana kadang-kadang kita bertanggung jawab untuk diterima begitu saja. Apakah Anda selalu membantu pasangan Anda bahkan sebelum dia memintanya? Jika ya, Anda harus berhenti melakukan itu. Percayalah, pasangan Anda akan lebih mengakui usaha Anda ketika dia harus melakukan upaya khusus untuk meminta Anda melakukannya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Masa Jabatan Lurah Diperpanjang, Apdesi Bantul: Harus Dioptimalkan Untuk Peningkatan Kinerja Lurah

Bantul
| Jum'at, 29 Maret 2024, 13:57 WIB

Advertisement

alt

Aniaya Wartawan, Danlanal Ternate Copot Komandan Pos Lanal Hasel

News
| Jum'at, 29 Maret 2024, 13:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement