Advertisement

KOMUNITAS: Mengulurkan Tangan untuk Kucing Telantar

Salsabila Annisa Azmi
Sabtu, 09 Maret 2019 - 10:35 WIB
Maya Herawati
KOMUNITAS: Mengulurkan Tangan untuk Kucing Telantar Komunitas Peduli Kucing Pasar - ist

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Banyak orang memperlakukan kucing seperti barang semata-mata karena kurangnya komitmen dalam memelihara. Mereka pun membuang kucing-kucing ke pasar dalam keadaan tidak layak.  Tangan-tangan anggota Komunitas Peduli Kucing Pasar selalu siap merawat kucing-kucing telantar itu.

Salah satu anggota Peduli Kucing Pasar, Sari Yuniati, 50, berdirinya komunitas ini tak lepas dari sosok bernama Nana Kiswandari yang turut bergabung dalam komunitas Animal Friends Jogja. Nana pertama kali memberi makan kucing-kucing kelaparan di Pasar Beringharjo, Jogja.

Advertisement

"Kemudian dia berpikir, dalam satu pasar saja waktu itu ada 40 kucing terlantar. Bagaimana kalau di pasar lain? Open volunteer [rekrutmen terbuka sukarelawan] untuk memberi makan kucing-kucing pasar pun dibuka di Facebook dan ternyata responsnya luar biasa," kata Sari kepada Harian Jogja, belum lama ini.

Ia menyebut selama ini ada stigma di masyarakat, khususnya perdesaan yang tak tersentuh media sosial menganggap pasar adalah tempat pembuangan kucing. Sebab di sana banyak makanan, maka dari itu pasar dinilai baik untuk tempat tinggal kucing. Sari menegaskan hal itu kurang tepat. Memang di pasar tersedia banyak makanan, tetapi makanannya belum tentu terjamin kebersihannya.

Selain itu, masih banyak pedagang yang berlaku kasar pada kucing-kucing buangan. Mereka tidak mau memberi kucing-kucing itu makan. Sehingga mereka akan melahap habis tikus-tikus pasar yang penuh virus. Hal itu menyebabkan mereka terserang berbagai penyakit dan akhirnya mati mengenaskan.

"Maka sudah tugas kami setiap sehari sekali memberi makan kucing di pasar. Biasanya dengan makanan bikinan kami sendiri, seperti nasi campur pindang, atau dry cat food yang dicampur wet cat food. Jadi ketika kucing kenyang, dia hanya menakuti tikus pasar agar tidak merusak dagangan, tikusnya tidak dimakan. Win win solution. Kami mengajak masyarakat umum gabung ke Peduli Kucing Pasar," kata Sari.

Tak disangka, di Jogja banyak individu-individu dari berbagai usia yang telah lama berkeliling dari satu pasar ke pasar lain untuk memberi makan dan merawat kucing terlantar. Adanya Komunitas Peduli Kucing Pasar menjadi wadah mereka. Tak sampai satu bulan, puluhan sukarelawan terkumpul dan pasar yang dijangkau ada 25 pasar.

Sari mengatakan dia dan para anggota tak ingin mempublikasikan pasar yang biasanya didatangi oleh mereka, sebab menurutnya ada beberapa masyarakat yang justru semakin sering membuang kucing ke pasar karena mengetahui fungsi komunitas ini. Padahal, komunitas ini juga memiliki tugas mengedukasi masyarakat agar berkomitmen merawat kucing yang sudah mereka putuskan untuk dipelihara.

"Kami juga berinteraksi dengan para pedagang pasar agar memberi kucing dengan makanan yang layak. Misalnya ada sisa tulang ayam, kasih lah ke kucing. Sejauh ini efektif, bahkan mereka [pedagang pasar] turut melapor ke kami kalau ada kucing baru yang dibuang atau kucing yang hilang," kata Sari.

Ada beberapa kondisi yang memungkinkan anggota membawa pulang kucing pasar ke rumah masing-masing untuk penyelamatan. Contohnya apabila ada anak-anak kucing yang dibuang, padahal mereka masih membutuhkan tempat nyaman dan susu untuk dikonsumsi. Kemudian kucing yang sakit dan tidak mau makan sama sekali.

Membuka Adopsi

Mereka akan dibawa pulang oleh anggota yang masih mampu membiayai dan merawat mereka. Ketika sudah sembuh, biasanya anggota akan membuka adopsi untuk kucing-kucing itu. "Ada juga yang kami rawat di pasar saja. Misalnya luka, kutuan, sakit ringan. Kami akan visit ke pasar mengajak dokter hewan dan menyembuhkan kucing itu rutin tiap hari," kata Sari.

Hingga kini terdapat ratusan sukarelawan Peduli Kucing Pasar di Jogja. Mereka terdiri dari berbagai rentang usia dan profesi. Biasanya setiap kali operasi, tujuh orang digerakkan dalam satu pasar. Penempatan pasar tergantung dari posisi domisili anggota. Contohnya Sari, kediamannya di Cebongan, maka dia biasa menjalankan misinya di Pasar Cebongan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Jadwal Buka Depo Sampah di Kota Jogja

Jogja
| Sabtu, 20 April 2024, 06:37 WIB

Advertisement

alt

Lowongan Kerja: Kementerian PUPR Akan Buka 6.300 Formasi CPNS dan 19.900 PPPK, Ini Rinciannya

News
| Sabtu, 20 April 2024, 06:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement