Advertisement

Bertahan dari Badai Kehilangan Pekerjaan Mendadak, Tak Cukup Ekstra Sabar

Mahardini Nur Afifah
Rabu, 13 Maret 2019 - 11:07 WIB
Maya Herawati
Bertahan dari Badai Kehilangan Pekerjaan Mendadak, Tak Cukup Ekstra Sabar Ilustrasi uang - Reuters

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Kehilangan pekerjaan mendadak ibarat kiamat kecil bagi kehidupan keluarga mandiri. Ada yang sengaja menyimpan rapat-rapat kondisinya lantaran tidak nyaman keluarga atau teman mengetahui kita sudah tidak bekerja.

Seperti dilansir careercast.com, wajar bagi seseorang merasa malu saat dirumahkan dari perusahaan. Padahal sebenarnya banyak alasan orang tidak lagi bekerja di antaranya persoalan kinerja, efisiensi, merger, perubahan arah manajemen, tidak nyaman dengan iklim kantor, konflik politik, sampai relasi buruk dengan bos.

Advertisement

Namun apapun alasannya, masyarakat kadung memberikan label pemutusan hubungan kerja sehingga merupakan salah satu krisis dalam hidup. Reaksi pertama yang timbul pun umumnya marah, sakit hati, diikuti bingung dan kecewa. Perasaan semacam itu bisa ditekan dengan berbagi kepada pasangan, keluarga, atau teman baik.

Buat sebagian orang, rasa penolakan dan marah tersebut menguras energi yang sejatinya bisa dimanfaatkan untuk mencari kerja baru. Banyak orang yang selepas kehilangan pekerjaan justru menghabiskan waktu menonton televisi tanpa henti, bermain games, atau menatap layar telepon genggam untuk menghibur diri.

Kondisi krisis tersebut jika minim dukungan keluarga, teman, atau pasangan juga memantik perilaku defensif, sensitif, dan sinis memandang hidup. Jika berlarut-larut, tak jarang mereka terjebak dalam depresi.

Namun ada juga tipe orang yang berhasil menavigasi dirinya untuk segara merancang rencana melanjutkan hidup setelah kehilangan pekerjaan mendadak. Alih-alih marah atau melampiaskan perasaan negatif, mereka biasanya mengambil langkah positif. Beberapa di antaranya menghadiri job fair, mengambil kursus ketrampilan, memburu lowongan kerja online, sampai meminta informasi lowongan kerja dari jaringan atau temannya.

Perusahaan yang baik bakal memberikan karyawannya pendampingan dan saran sebelum memutuskan kontrak. Selain itu, pastikan juga karyawan mendapatkan seluruh haknya seperti pesangon sampai uang pengganti cuti menurut regulasi yang berlaku.

Pasangan yang sedang mendampingi orang yang baru kehilangan pekerjaan mendadak juga wajib sensitif. Beberapa orang khawatir relasai dengan pasangannya memburuk setelah krisis tersebut. Namun menurut powerofpositivity.com, lebih banyak pasangan yang berhasil melewati badai ini dan relasi keluarganya makin solid.

Tahap awal untuk memitigasi krisis keluarga ini dengan memahami kondisi pasangan yang merasa bersalah, rendah diri, atau menganggap dirinya sebagai beban. Untuk mengatasinya, segera buka jalan diskusi.

Penting untuk dipahami, beberapa hari orang menganggur merupakan masa paling bergejolak secara emosional. Bangun percakapan terbuka dengan dukungan sederhana seperti, “Saya tahu ini adalah masa yang sulit. Saya di sini untuk kamu jika kamu perlu sesuatu atau bicara."

Saat proses mendengarkan tersebut, usahakan pasangan menunjukkan rasa sayangnya bukan belas kasihan. Pada saat rentan tersebut, mereka butuh pundak untuk mengangis. Selain itu, penting buat kita bersikap jujur. Momentum menganggur bisa menumbuhkan bibit kebencian jika sejak awal pasangan tidak saling terbuka.

Adaptasi Sulit

Momentum bersedih setelah kehilangan biasanya berlanjut ke persoalan finansial. Perbedaan pendapatan signifikan acapkali bikin murung. Hal itu membutuhkan respons penyesuaian cepat. Untuk melewati masa adaptasi sulit ini, berikan waktu dan ruang untuk masing-masing merenung agar bisa berpikir jernih.

Kehilangan pekerjaan mendadak memang membuat setiap orang kesal. Namun hal itu merupakan keniscayaan dalam kondisi perekonomian global yang berputar dinamis beberapa tahun terakhir.

Yang perlu dipahami, badai ini bukan lah akhir dunia. Ada masa depan yang menanti. Kehilangan pekerjaan juga mengajarkan keluarga arti saling mendukung dalam kondisi susah, pentingnya saling mencintai, jangan jengah meningkatkan kemampuan diri, serta pentingnya rajin menyalurkan pendapatan ke tabungan darurat di samping investasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Jadwal Bus Damri Hari Ini, Cek Lokasi dan Tarifnya di Jogja

Jogja
| Jum'at, 26 April 2024, 04:37 WIB

Advertisement

alt

Dipimpin Nana Sudjana, Ini Sederet Penghargaan Yang Diterima Pemprov Jateng

News
| Kamis, 25 April 2024, 17:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement