Advertisement

KOMUNITAS: KBPY Mengembangkan Karakter lewat Kompetisi Push Bike

Salsabila Annisa Azmi
Jum'at, 22 Maret 2019 - 08:17 WIB
Maya Herawati
KOMUNITAS: KBPY Mengembangkan Karakter lewat Kompetisi Push Bike Lomba push bike untuk anak balita anggota KPBY - ist

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Sepeda tanpa pedal menjadi alternatif olahraga dan wahana bersenang-senang bagi anak-anak berusia dua hingga tujuh tahun. Keluarga Besar Pushbike Yogyakarta (KBPY) mengajak para orang tua mengembangkan motorik serta karakter anak-anak dalam berbagai kegiatan dengan sepeda itu.

Sepeda roda dua tanpa pedal yang sering disebut push bike sebenarnya telah menjadi media belajar bersepeda anak-anak usia dini di negara-negara maju seperti Eropa, Amerika, Jepang, Inggris dan Korea.

Advertisement

Banyak sebutan untuk sepeda roda dua tanpa pedal ini, selain disebut push bike, training bike, run bike, baby bike dan trainer wheels.

Anak-anak cukup menjadikan kaki mereka sebagai pengganti pedal, yaitu anak-anak mendorongnya dengan kaki yang berlari agar sepeda tersebut tetap melaju. Jenis sepeda ini masuk di kalangan orang tua di Jogja pada 2015.

Anggota KBPY, Farika Kana, 27, mengatakan bertumbuhnya Komunitas Push Bike di Jogja berasal dari berbagai kompetisi BMX. Di dalam kompetisi itu, sering disisipkan berbagai macam acara kompetisi push bike untuk anak-anak berusia dua hingga tujuh tahun.

“Pada 2016 sampai 2017 mulai bertumbuh banyak komunitas Push Bike yang kecil-kecil. Nah, baru di tahun 2018 akhirnya KBPY mewadahi semua komunitas itu menjadi satu Komunitas Push Bike Jogja,” kata Fari kepada Harian Jogja belum lama ini.

Fari mengatakan pada 2017 semakin banyak orang tua muda yang mengikutsertakan anak mereka untuk berlatih push bike. Fari sendiri sebagai seorang ibu muda mengakui manfaat push bike pada perkembangan karakter dan motorik anaknya.

Maka dia yakin, di luar sana banyak orang tua muda yang semakin sadar terhadap pentingnya membentuk kemampuan motorik anak dan karakter anak mengenai beberapa media pembelajaran. Push bike bisa dijadikan salah satu alternatifnya.

Anak-anak yang mengendarai push bike dapat melatih keseimbangan motoriknya dan juga keseimbangan pada kedua belah otaknya (otak kanan dan otak kiri). Hal ini terjadi karena adanya sinergi dari seluruh aspek indra anak, koordinasi total antara mata, tangan, kaki, badan maupun otak. Desain  yang ringan dan ramping memudahkan anak untuk belajar keseimbangan dalam menguasai gerakan belok, memutar, zig-zag hingga menanjak dan meluncur.

Tak hanya melatih anak untuk belajar keseimbangan, olah raga menggunakan push bike bisa meningkatkan kebugaran tubuh sang anak dan juga imunitasnya. “Kalau dari sisi karakter juga terasa manfaatnya, anak saya karena sering berlatih bareng anak-anak lain di komunitas, dia jadi lebih percaya diri menghadapi orang baru, lebih percaya diri untuk tampil menunjukkan kelebihannya karena dia sudah terbiasa berkompetisi,” kata Fari.

Anggota KBPY lainnya, Elina, 39, mengatakan tak ada syarat khusus bagi para orang tua untuk mendaftarkan anaknya mengikuti seluruh kegiatan racingkids, yaitu balap push bike yang diadakan oleh KBPY. Asalkan sang anak benar-benar menginginkannya, maka orang tua dan anak dapat menjadi anggota KBPY gratis tanpa biaya apapun.

Batas minimal usia anak adalah dua tahun dan maksimal tujuh tahun. Jika anak yang bergabung berusia tujuh tahun dan memutuskan untuk melanjutkan hobinya, anak tersebut dapat diarahkan ke BMX dan segala kompetisinya.

“Nanti kami ada latihan bersama rutin, kami biasanya setiap hari Rabu di Parkir Indoor Transmart dan Stadion Maguwoharjo setiap pukul 16.00 WIB,” kata Lina.

Latihan Bersama

Setelah bergabung dengan komunitas, anggota dipersilakan mengikuti latihan bersama di tempat yang ditentukan. Di sana anak-anak akan belajar bagaimana cara memedal, berbelok dan mendahului lawan dengan cara yang aman dan tepat.

Lina menjelaskan bahwa tak ada pelatih khusus yang diundang dalam latihan bersama. Seluruh orang tua yang menjadi anggota KBPY adalah pelatih bagi anak-anak yang terdaftar. Mereka pun saling memperkaya ilmu teknis dan ilmu non teknis seperti menjaga mood dan kondisi anak sebelum bertanding di grup Whatsapp yang tersedia. “Saat ini anggota sudah ratusan lebih, itu belum yang di luar kota yang sukanya datang ketika kami ada kompetisi,” kata Lina.

Dalam satu bulan, menurut Lina ada dua hingga tiga pertandingan yang bisa anak-anak KBPY ikuti. Di sana anak-anak akan belajar segala aspek karakter yang bermanfaat bagi kehidupan mereka kelak. Seperti bersikap sportif, lapang dada menerima kekalahan, dan rendah hati ketika menjadi pemenang sebuah pertandingan.

“Dalam setahun, mereka akan rutin ikut pertandingan dan mengumpulkan poin podium, di race terakhir, akan keluar juara umumnya dan mereka akan dapat reward. Mereka belajar bahwa segala sesuatunya di dunia ini harus didapatkan dengan usaha,” kata Lina.

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Kembali Tampil di Pilkada Gunungkidul Tahun Ini, Ini Gagasan yang Diusung Sutrisna Wibawa

Gunungkidul
| Jum'at, 29 Maret 2024, 20:17 WIB

Advertisement

alt

Ribuan Tentara Angkatan Laut Amerika Serikat Ikuti Pelatihan di di Australia

News
| Jum'at, 29 Maret 2024, 20:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement