Advertisement

Dampak Menghirup Vape, Turunkan Kesuburan hingga Menyumbat Paru-Paru

Newswire
Sabtu, 07 September 2019 - 16:57 WIB
Nina Atmasari
 Dampak Menghirup Vape, Turunkan Kesuburan hingga Menyumbat Paru-Paru Pekerja menata botol berisi cairan rokok elektrik (vape) di Jakarta, Senin (1/10/2018). - ANTARA/Dhemas Reviyanto

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA-- Ilmuwan Amerika Serikat mengadakan riset tentang dampak menghirup vape. Hasilnya pun dirilis, disebutkan bahwa banyak kandungan berbahaya dari rokok elektrik tersebut.

Salah satu kandungan berbahaya dalam vape adalah minyak yang diturunkan dari vitamin E. Kandungan itu ada di hampir semua uap ganja yang dikaitkan dengan penyakit paru-paru.

Advertisement

Ilmuwan FDA percaya bahwa bahan kimia itu dapat menyebabkan infeksi paru-paru yang parah. Disebutkan Pula dapat menyebabkan lebih dari 200 penyakit terkait kebiasaan vaping.

Para ahli FDA mengatakan, kandungan minyak tersebut telah dikaitkan dengan gejala serupa infeksi paru-paru yang parah. Karena ditemukan pada 10 dari 18 sampel cairan rokok elektrik dan ganja yang mereka uji.

Beberapa penyakit yang sangat mengancam pengguna vape pun dilaporkan lewat Dailymail yang dirangkum berikut ini, ditulis Sabtu (7/9/2019).

Cairan yang ada di dalam vape telah disebutkan bahwa kandungannya mirip nikotin. Ilmuwan Amerika Serikat menguji sampelnya, hasilnya minyak turunan dari vitamin E yang bisa menyebabkan penyakit paru-paru.

Dapat membuat wanita kurang subur

Eksperimen pada tikus betina yang terlalu sering menghirup uap vape dinyatakan tidak subur. Artinya ketika perempuan menghisap vape atau menghirup uapnya saja akan mandul atau melahirkan bayi prematur.

Sebabkan pneumonia

Para ilmuwan juga menemukan bahaya vape yang dapat menyumbat paru-paru. Salah satunya adalah adanya risiko penyakit pneumonia. Beberapa korban meninggal dunia di Amerika Serikat gara-gara vape ini, banyak yang terserang pneumonia.

Pada 27 Agustus 2019 lalu, ada 215 orang terkena gejala pneumonia berat dan bahkan gagal paru-paru. Mereka dirawat di rumah sakit, tepatnya di 25 negara bagian Amerika Serikat.

Dengan adanya kasus itu, WHO melarang siapapun memakai vape karena berbahaya. Termasuk dari kalangan ibu hamil, remaja hingga lansia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Okezone.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Jadwal Terbaru KRL Jogja Solo dan KRL Solo Jogja Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Jogja
| Jum'at, 29 Maret 2024, 02:37 WIB

Advertisement

alt

Patahan Pemicu Gempa Membentang dari Jawa Tengah hingga Jawa Timur, BRIN: Di Dekat Kota-Kota Besar

News
| Kamis, 28 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement