Advertisement

Bersiap Promosi Wisata Kesehatan, Menkes Siapkan Layanan Kerokan, Purwaceng, sampai Mak Erot

Newswire
Kamis, 21 November 2019 - 11:17 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Bersiap Promosi Wisata Kesehatan, Menkes Siapkan Layanan Kerokan, Purwaceng, sampai Mak Erot Dokter Terawan Agus Putranto - Antara

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA - Menteri Kesehatan Terawan berencana memajukan wisata kesehatan Indonesia. Program tersebut bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatfi (Kemenparekraf) RI.

Sebagai pemangku program, Menkes Terawan Agus Putranto punya usulan unik dengan mengangkat kearifan budaya pijat hingga jamu lokal khas Indonesia.

Advertisement

Berkonsep Kebugaran dan Jamu, Menkes Terawan menyebut nama-nama jamu yang cukup familiar dan dekat dengan masyarakat, bahkan dari nama-namanya yang terbilang nyeleneh.

"Nah kalau wisata kebugaran dan jamu itulah yang harus kita masyarakatkan terus. Kita punya industri jamu yang hebat-hebat tapi nggak pernah kita munculkan. Banyak contohnya, Purwaceng mau apa mau Mak Erot," ujar Menkes Terawan di Hotel Kempinski, Jakarta Pusat, Rabu (20/11/2019)

Mantan Kepala RSPAD Gatot Subroto itu percaya, alih-alih mempromosikan beragam teknik medis yang banyak dilakukan negara lain, tapi dengan mengangkat kearifan budaya lokal dan memancing rasa keingintahuan turis mancanegara akan tertarik datang.

"Di situ kalau kita kemas dengan baik, wisatawan asing pasti datang. Kalau di luar pakai teknik medis, kita pakai cara yang lain," imbuhnya.

"Jadi harus selalu dibikin ide-ide yang segar, yang gampang memudahkan orang asing mau datang. Kasih hal yang menggelitik, keingintahuan yang besar. Itu yang sangat penting, dan kita yakin orang-orang indonesia punya ide cemerlang," lanjutnya.

Tidak hanya jamu, budaya kerokan yang dilakukan masyarakat lokal saat badan sedang tidak enak menyerang, juga bisa dijual. Pemilik Terawan Theory itu mengumpamakan kerokan seperti tato sehat ala Indonesia.

"Bayangin kalau nyiapin 10 bed jadi 100 bed per menit berapa, kalau dia tiap kali kerok 20 menit kali dan jangan dilihat kecilnya suatu saat kalau kamu bikin usaha begitu saja itu bisa menarik ya. Sehingga namanya mungkin diganti pembuatan tato sehat," katanya

Wacana ini juga diamini Menparekraf Wishnutama, ia setuju segala promosi agar jadi menarik dan yang jadi nilai jual adalah unikannya, hal yang tidak ada di negara manapun. Meskipun sudah banyak dilakukan masyarakat, tapi bakal jadi hal baru bagi wisatawan mancanegara.

"Mungkin berkaitan dengan unik, experiencenya menjadi unik. Unik itu menjadi penting," sahut Wishnutama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : suara.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Jual Miras, Toko di Berbah Ditutup

Sleman
| Selasa, 16 April 2024, 19:27 WIB

Advertisement

alt

Perbaikan Tol Bocimi Akibat Longsor Ditargetkan Rampung Juni

News
| Selasa, 16 April 2024, 16:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement