Advertisement

Masalah Kesehatan Mental Mengintai Generasi Milenial

Newswire
Rabu, 27 November 2019 - 02:37 WIB
Bhekti Suryani
Masalah Kesehatan Mental Mengintai Generasi Milenial Ilustrasi generasi milenial. - techcrunch.com

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA--Kesehatan mental ternyata mengintai generasi milenial.

Dibandingkan dengan generasi lain, generasi milenial lebih dipengaruhi oleh kondisi kesehatan mental daripada fisik, dengan peningkatan tertinggi pada tingkat depresi berat dan hiperaktif.

Advertisement

Depresi berat, gangguan penyalahgunaan obat dan penggunaan alkohol adalah tiga kondisi teratas bagi milenial, lapor Healthline.

Deborah Serani, PsyD, profesor di Adelphi University dan penulis 'Living with Depression', percaya kondisi di atas dipengaruhi oleh beberapa faktor.

1. Kemajuan teknologi

Karena teknologi, generasi milenial dinilai sebagai generasi pertama yang tumbuh tanpa belajar bagaimana mempertahankan kontak mata (ketika berbicara dengan orang lain), mahir membaca ekspresi wajah, atau memperdalam kesadaran emosi dalam diri mereka sendiri atau orang lain.

"Kurangnya kesadaran emosional ini, yang secara klinis disebut alexithymia, membuat sulit bagi milenial untuk memahami pikiran dan perasaan mereka," kata Serani.

2. Media yang overload

Serani mengatakan 'ledakan' media di internet menciptakan siklus informasi 24 jam, yang memungkinkan anak-anak milenial mengakses berita 'menakutkan'.

"Kisah-kisah terorisme, bencana alam, atau malapetaka yang tidak ada pada generasi sebelumnya, sekarang tersedia sepanjang waktu," jelas Serani.

"Perasaan tidak berdaya, keputusasaan, dan ketakutan mengenai peristiwa-peristiwa ini meresap ke dunia milenium baik dengan menyaksikan sendiri kisah-kisah semacam itu, atau melalui reaksi ketakutan yang menular dari orang dewasa di lingkaran keluarga mereka," tambahnya.

3. Waktu kerja yang tidak teratur

Serani menjelaskan milenial sekarang seakan tidak memiliki waktu luang untuk beristirahat dari pekerjaan mereka.

"Semua contoh ini meningkatkan faktor risiko fisik dan emosional," tuturnya.

Jonathan Avery, psikiatri di New York-Presbyterian and Weill Cornell Medicine, mengungkapkan penyakit mental dan gangguan penggunaan obat terlarang mulai terjadi pada masa remaja dan lebih banyak memengaruhi orang muda.

Semua ini terjadi akibat adanya sejumlah stresor atau paparan terhadap perangkat digital baru yang membuat ketagihan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Suara.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Kapolda DIY Beri Penghargaan Personel Peraih Medali Kerjurnas Taekwondo Kapolri Cup 2024

Sleman
| Rabu, 24 April 2024, 12:17 WIB

Advertisement

alt

Catatkan Kenaikan Transaksi SPKLU, PLN Suguhkan Kenyamanan Bagi Pemudik EV Pada Arus Mudik Lebaran 2024

News
| Rabu, 24 April 2024, 10:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement