Advertisement

Mengenal Sindrom Terowongan Karpal

Media Digital
Jum'at, 03 Januari 2020 - 07:37 WIB
Bhekti Suryani
Mengenal Sindrom Terowongan Karpal dr. Rosa De Lima Renita Sanyasi, dokter di Rumah Sakit Panti Rapih./Ist

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA--Pernahkah jari-jari tangan Anda terasa tebal/baal? Atau terasa kesemutan yang akan membaik apabila tangan Anda dikibas-kibaskan? 

"Jika keluhan tersebut Anda rasakan berulang kali, maka sangat mungkin Anda mengalami sindrom terowongan karpal," kata dr. Rosa De Lima Renita Sanyasi, Dokter di Rumah Sakit Panti Rapih.

Advertisement

Sindrom terowongan karpal atau carpal tunnel syndrome merupakan sekumpulan gejala yang muncul akibat adanya jepitan pada salah satu saraf di tangan yang disebut sebagai saraf medianus. 

Terowongan karpal adalah sebuah terowongan yang berada di pergelangan tangan. Terowongan tersebut tersusun dari tulang-tulang tangan dan jaringan ikat tulang atau ligamen. Saraf medianus, pembuluh darah dan jaringan ikat otot/tendon adalah struktur-struktur yang melewati terowongan tersebut. Kondisi apapun yang menyebabkan pembengkakan atau penyempitan pada terowongan karpal akan menimbulkan jepitan pada berbagai struktur yang melewati terowongan tersebut.

Gejala Khas

Gejala awal yang khas pada penyakit ini adalah rasa baal atau kesemutan pada ibu jari, telunjuk, jari tengah dan separuh jari manis tangan. Keluhan tersebut cenderung memburuk pada malam hari dan dipicu oleh aktivitas tertentu pada pergelangan tangan misalnya mengemudi, merajut atau memasak. Keluhan cenderung membaik apabila tangan dikibas-kibaskan. 

"Kelemahan pada telapak tangan adalah keluhan lain yang sering muncul pada sindrom terowongan karpal, sehingga pasien akan mengatakan tidak dapat menggenggam dengan kuat atau mengeluh sering menjatuhkan barang yang dipegang," kata dia. 

Gejala-gejala tersebut sering muncul pada tangan yang sering digunakan untuk beraktivitas.

Sindrom terowongan karpal lebih sering muncul pada usia lanjut dan wanita. Cedera pada pergelangan tangan, baik cedera berat (patah tulang pergelangan tangan) maupun cedera ringan yang berulang pada pergelangan tangan (sering kali terkait dengan pekerjaan seperti mengemudi, memasak atau aktivitas atlet) akan memicu sindrom terowongan karpal. 

Seseorang dengan penyakit diabetes melitus, obesitas dan wanita hamil juga akan lebih  mudah mengalami kondisi ini. 

Penanganan 

Prinsip dari penanganan sindrom terowongan karpal dibedakan menjadi dua, yaitu tanpa pembedahan dan dengan pembedahan. Penggunaan bebat/splinting tangan pada malam hari serta pengobatan dengan obat steroid tablet maupun steroid yang disuntikkan pada pergelangan tangan adalah dua tata laksana yang sering diberikan pada pasien dengan kondisi ini. 

Obat lain yang digunakan untuk menangani kondisi ini adalah obat dari golongan antikejang. Misalnya gabapentin dan pregabalin, obat dari golongan antiinflamasi nonsteroid dan diuretik. 

Apabila dengan pengobatan tersebut keluhan tidak membaik atau justru semakin berat, maka tindakan pembedahan yang disebut sebagai carpal tunnel release dapat dipilih. 

Sindrom terowongan karpal adalah kondisi yang sering muncul di masyarakat, tetapi jarang dikenali. Sindrom ini cenderung muncul pada tangan yang sering digunakan untuk beraktivitas sehingga dapat menurunkan produktivitas dan kualitas hidup penderitanya. Dengan mengenali gejala sindrom terowongan karpal, kondisi ini dapat ditangani dengan baik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Takbir Keliling di Bantul Boleh tetapi Terbatas, Tak Boleh Ada Petasan dan Obor Api

Bantul
| Selasa, 19 Maret 2024, 16:07 WIB

Advertisement

alt

Pemerintah Perpanjang Kenaikan HET Beras Premium untuk Jaga Stok di Pasaran

News
| Selasa, 19 Maret 2024, 14:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement