Advertisement
70% Pasien Kanker Baru Tahu Setelah Penyakitnya Parah

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Pakar onkologi sekaligus Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Prof Aru W Sudoyo, mengatakan sebanyak 70% masyarakat di Tanah Air baru menyadari dirinya mengidap kanker stadium tiga dan empat saat dilakukan pemeriksaan kesehatan.
"Jadi banyak pasien tidak mengetahui tentang kanker sehingga datang sudah terlambat," kata dia di Jakarta, Selasa (4/2/2020).
Advertisement
Ia mengatakan YKI telah berupaya mengedukasi serta melakukan program deteksi dini kepada masyarakat untuk mengetahui berbagai hal tentang kanker sehingga paham apa yang mesti dilakukan.
"Kami melakukan edukasi, pemeriksaan dan deteksi dini untuk beberapa jenis kanker tertentu terutama payudara," ujarnya.
YKI juga memberikan pendidikan dan pelatihan bagi masyarakat yang memiliki anggota keluarga pengidap kanker. Hal itu berguna terutama saat pasien sudah berada pada titik akhir sehingga keluarganya mengetahui cara perawatan di rumah.
Selain menjalankan program deteksi dini, ia juga menganjurkan masyarakat mengubah gaya hidup menjadi lebih baik. Hal itu bisa dilakukan dengan menjaga pola makan sehat, berolahraga dan tidak merokok.
"Apalagi saat ini masyarakat disibukkan dengan berbagai aktivitas yang padat serta dimanjakan dengan kendaraan sehingga kurang berolahraga dan bergerak," kata dia.
Ia mengatakan sekitar 95% faktor risiko kanker bukan karena keturunan, melainkan akibat lingkungan serta gaya hidup yang salah dan sudah menjadi kebiasaan.
"Ditambah lagi polusi udara sekarang yang berbeda dengan 50 tahun lalu. Itu sangat memengaruhi," kata dia.
Kementerian Kesehatan melalui Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit merilis deteksi dini terhadap kanker diperlukan.
Sebab jika kanker dapat ditemukan secara dini dengan ukuran masih kecil atau kurang dari satu sentimeter serta ditangani dengan cepat dan tepat, maka ada harapan sembuh hampir 100%.
Kemenkes juga mengimbau masyarakat segera berkonsultasi ke dokter saat menemukan benjolan sekecil apapun karena menunda berarti memberi kesempatan sel kanker berkembang dan mengurangi kesempatan untuk sembuh.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- 11 Cara Kematian Paling Menyakitkan Menurut Sains
- Selain Enak, Deretan Makanan Super Ini Bisa Cegah Penyakit
- Manfaat Tertawa, Menggigil, hingga Muntah pada Tubuh Anda
- Sejumlah Zodiak Ini Diramalkan Menikah di Tahun 2023
- Seorang Ibu Minum ASI Sendiri karena Tak Rela Jika Dibuang
- Wajah dan Tubuh Tidak Simetris, Ini Penyebabnya
Advertisement