Advertisement
Kenali Perbedaan Corona dengan Flu Biasa
Advertisement
Harianjogja.com, AS - Selain wabah virus corona baru 2019-nCoV yang sudah meluas ke banyak negara, ada pula epidemi virus lain yang juga menyerang seluruh dunia, yaitu virus flu. Lantas apa perbedaan keduanya?
Sejauh ini lebih dari 31.161 dilaporkan positif terinfeksi virus corona Wuhan atau 2019-nCoV dan lebih dari 600 kasus kematian. Tapi sebenarnya angka itu tidak seberapa jika dibandingkan dengan jumlah orang yang sedang flu atau influenza.
Advertisement
Menurut Centers for Disease Control (CDC) di Amerika Serikat, flu telah menyerang sekitar 19 juta orang, 180.000 dirawat di rumah sakit dan 10.000 meninggal dunia.
Berikut adalah perbandingan kedua virus ini, dikutip dari Bisinis.com yang melansir Live Science:
1. Gejala dan efek
Flu musiman seperti virus influenza A dan influenza B dan 2019-nCoV adalah virus menular yang sama-sama menyebabkan gangguan pernapasan.
Menurut CDC gejala-gejala flu yang umum adalah demam, batuk, sakit tenggorokan, sakit otot, sakit kepala, pilek atau hidung tersumbat, kelelahan dan bahkan hingga muntah atau diare. Gejala flu sering muncul tiba-tiba.
Kebanyakan orang yang terkena flu akan sembuh dalam waktu kurang dari dua minggu, tapi pada beberapa orang, flu juga bisa menyebabkan komplikasi, termasuk pneumonia. Sedangkan virus corona memiliki gejala seperti demam, batuk dan sesak napas.
Menurut World Health Organization (WHO) kedua virus ini menyerang pernapasan dan memiliki gejala yang hampir sama. Hal ini membuat sulit untuk membedakan kedua virus tersebut hanya berdasarkan gejalanya saja.
2. Angka kematian
Menurut data CDC, sejauh ini sekitar 0,05% orang yang terkena virus flu telah meninggal dunia di Amerika Serikat.
Tingkat kematian untuk 2019-nCoV masih belum jelas, tetapi tampaknya lebih tinggi daripada orang yang terkena flu. Sampai saat ini, angka kematian untuk 2019-nCoV telah mencapai 2% dari ribuan orang yang positif terinfeksi.
3. Risiko terinfeksi
CDC memperkirakan bahwa, rata-rata, sekitar 8% populasi Amerika Serikat terkena flu.
Saat ini hanya ada 11 kasus 2019-nCoV di AS. Namun, virus yang baru muncul seperti 2019-nCoV menjadi masalah kesehatan masyarakat. Beberapa orang yang memiliki risiko lebih tinggi terinfeksi virus corona adalah dokter, perawat, atau seseorang yang bekerja di rumah sakit.
4. Pencegahan
Tidak seperti flu yang dapat dicegah dengan vaksin agar tidak terinfeksi, saat ini belum ada vaksin yang bisa mencegah dari terinfeksinya virus corona.
Tetapi CDC merekomendasikan beberapa hal untuk mencegah penyebaran virus corona dan maupun flu musiman. Antara lain, cuci tangan sesering mungkin dengan sabun dan air setidaknya selama 20 detik; hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut dengan tangan yang tidak dicuci; hindari kontak dekat dengan orang yang sakit, dan tetap berada di rumah saat sakit, dan bersihkan benda dan permukaan yang sering disentuh.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Detik.com
Berita Lainnya
- Ini Rangkuman Detik-Detik Indonesia Cetak Sejarah ke Semifinal Piala Asia U-23
- Pengusaha Solo, Rudy Indijarto, Halalbihalal Bareng Puluhan Anak Yatim Piatu
- Berkat Sop Duren, Musrenbang Kelurahan Sine Sragen Kini Lebih Tepat Sasaran
- Gita Pertiwi: Perlu Segera Ada Perwali Pembatasan Plastik Sekali Pakai di Solo
Berita Pilihan
Advertisement
Komplotan Spesialis Pengganjal ATM di Gerai Ritel Modern Ditangkap Polresta Jogja
Advertisement
Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus
Advertisement
Berita Populer
- 11 Cara Kematian Paling Menyakitkan Menurut Sains
- Selain Enak, Deretan Makanan Super Ini Bisa Cegah Penyakit
- Manfaat Tertawa, Menggigil, hingga Muntah pada Tubuh Anda
- Sejumlah Zodiak Ini Diramalkan Menikah di Tahun 2023
- Seorang Ibu Minum ASI Sendiri karena Tak Rela Jika Dibuang
- Wajah dan Tubuh Tidak Simetris, Ini Penyebabnya
Advertisement
Advertisement