Advertisement
Ingin Pantau Aktivitas Penggunaan Smartphone Anak? Begini Strateginya ...
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Kemudahan yang dipeorleh oleh kawula muda dalam mendapatkan berbagai tontonan di smartphone, menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi orang tua untuk mengawasi setiap tontonan anak. Sebab, tontonan anak berpotensi meningkatkan inspirasi dalam melakukan aktivitasnya.
Orang tua bisa melakukan memantau aktivitas menonton anak pada layar smartphone tanpa dinilai posesif oleh anak. Berikut saran kepada orang tua berdasarkan usia anak-anak melansir Bisnis.com:
Advertisement
- Anak berusia 2-4 tahun sering melihat kekerasan kartun. Jauhkan mereka dari segala sesuatu yang menunjukkan agresi fisik sebagai cara penyelesaian konflik, karena mereka akan meniru apa yang mereka lihat.
- Untuk anak usia 5-7 tahun, kartun kasar-jatuh, slapstick, dan kekerasan fantasi itu OK, tetapi kekerasan yang bisa mengakibatkan kematian atau cedera serius terlalu menakutkan.
- Anak-anak berusia 8-10 tahun dapat menangani pertempuran pedang-pahlawan atau tembak-menembak selama tidak ada kesadisan.
- Untuk anak berusia 11-12 tahun, tindakan historis - pertempuran, bentrokan fantasi, dan duel - tidak masalah. Tetapi closeups of gore atau kekerasan grafis (sendirian atau dikombinasikan dengan situasi seksual atau stereotip ras) tidak dianjurkan.
- Anak-anak usia 13-17 dapat dan akan melihat tembak-menembak, ledakan, kekerasan teknologi tinggi, kecelakaan dengan cacat atau kematian, kemarahan, dan perkelahian geng.
Tekankan bahwa kekerasan yang digambarkan menyakitkan dan menyebabkan penderitaan, dan batasi waktu mereka terkena kekerasan, terutama dalam video game. Sebagian besar game M-rated tidak tepat untuk anak di bawah 17 tahun.
Anak kecil di jalanan mungkin memiliki gim pembunuh mutakhir, tetapi itu tidak berarti itu baik untuknya. Perilaku kekerasan, sering dikombinasikan dengan gambar-gambar seksual, memengaruhi perkembangan otak. Hanya karena teman anak Anda diizinkan bermain game kekerasan atau menonton film kekerasan tidak berarti game itu baik untuk anak Anda.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
- Garuda Selangkah Lagi Menuju Paris, Ini Fakta tentang Olimpiade Melbourne 1956
- Satu Kemenangan Lagi menuju Olimpiade Paris, STY: Percayai Saya, Ikuti Saya!
- Koalisi Berkah Pecah, Hari Wuryanto Bakal Maju sebagai Calon Bupati Madiun 2024
- Garuda Muda Wajib Waspada, 3 Pemain Uzbekistan Bermain di Prancis dan Rusia
Berita Pilihan
Advertisement
LITERASI KESEHATAN: Warga Lansia Diminta Bijak Memilih Jenis Olahraga
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- 11 Cara Kematian Paling Menyakitkan Menurut Sains
- Selain Enak, Deretan Makanan Super Ini Bisa Cegah Penyakit
- Manfaat Tertawa, Menggigil, hingga Muntah pada Tubuh Anda
- Sejumlah Zodiak Ini Diramalkan Menikah di Tahun 2023
- Seorang Ibu Minum ASI Sendiri karena Tak Rela Jika Dibuang
- Wajah dan Tubuh Tidak Simetris, Ini Penyebabnya
Advertisement
Advertisement