Advertisement
Memakai Cincin dan Jam Tangan Bisa Memicu Penularan Covid-19
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA- Upaya pencegahan penularan virus corona Covid-19 terus dilakukan. Para ahli kesehatan menyarankan orang sehat untuk mencuci tangan pakai air dan sabun secara teratur. Selain itu, orang-orang juga juga siap sedia hand sanitizer untuk membersihkan tangan saat berpergian.
Advertisement
Tetapi, para ahli memeringatkan pemakaian arloji atau cincin bisa membuat alkohol hand sanitizer dan cuci tangan tidak berguna mencegah penularan virus corona Covid-19.
Profesor Mark Wilcox, seorang ahli mikrobiologi di Leeds Teaching Hospitals NHS Trust, mengatakan perhiasan tangan apapun harus disingkirkan sementara waktu untuk mencegah penularan virus corona Covid-19.
"Anda tidak akan bisa membersihkan tangan dengan baik jika ada perhiasan yang menempel di tangan dan usaha ini akan sia-sia," kata Profesor Mark Wilcox dikutip dari The Sun.
Menurut Mark Wilcox, model cicin yang sederhana mungkin masih aman digunakan. Tetapi, cincin dengan permata yang besar perlu ditinggalkan sementara agar tidak menajdi tempat pertumbuhan virus.
Jonathan Ball, Profesor Virologi Molekuler, Universitas Nottingham juga mengatakan mencuci tangan atau memakai hand sanitizer secara menyeluruh dan benar bisa mencegah virus corona Covid-19. Tetapi, celah yang tertutup cincin atau perhiasan bisa saja terlewatkan atau kurang bersih.
Apalagi benda mati seperti perhiasan cincin, gelang hingga jam tangan juga bisa terkontaminasi bakteri dan virus. Sehingga cuci tangan pakai air dan sabun mungkin akan sia-sia.
"Virus-virus ini tidak hidup di kulit seperti halnya bakteri. Virus bagaikan penumpang yang bergerak dari permukaan tangan lalu ke mata, hidung atau mulut," kata Jonathan Ball.
"Jika Anda menjaga kebersihan setiap permukaan tangan, maka Anda akan baik-baik saja (dari virus corona Covid-19)," lanjutnya.
Para ahli juga memeringatkan semua orang untuk menjaga kuku tetap bersih, karena kuku panjang bisa menjadi tempat berkumpulnya bakteri, virus, kotoran dan kuman.
Bahkan, kuku panjang palsu juga bisa menjadi tempat pertumbuhan bakteri dan penyebaran virus. Karena itu, ahli juga melarang semua orang menggigit kuku.
Purvi Parikh dari Langone Medical Center Universitas New York, mengeluarkan peringatan keras bagi orang yang memiliki kebiasaan buruk suka menggigit kuku.
"Setiap kali Anda menyentuh wajah, terutama mulut hidup dan mata. Maka Anda telah memindahkan semua kuman di tangan ke dalam tubuh yang bisa menyebabkan penyakit," ujarnya.
Spesialis penyakit menular itu menambahkan bahwa cara termudah infeksi virus ketika orang memasukkan kuman ke dalam mulut. Sehingga, hindari kebiasaan menggigit kuku untuk mencegah penyebaran virus corona Covid-19.
Catatan Redaksi: Jika Anda merasakan gejala batuk-batuk, demam, dan lainnya serta ingin mengetahui informasi yang benar soal virus corona Covid-19, sila hubungi Hotline Kemenkes 021-5210411 atau kontak ke nomor 081212123119.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Suara.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Jadwal Pemadaman Jaringan Listrik di Kota Jogja Hari Ini, Cek Lokasi Terdampak di Sini
Advertisement
Dipimpin Nana Sudjana, Ini Sederet Penghargaan Yang Diterima Pemprov Jateng
Advertisement
Berita Populer
- 11 Cara Kematian Paling Menyakitkan Menurut Sains
- Selain Enak, Deretan Makanan Super Ini Bisa Cegah Penyakit
- Manfaat Tertawa, Menggigil, hingga Muntah pada Tubuh Anda
- Sejumlah Zodiak Ini Diramalkan Menikah di Tahun 2023
- Seorang Ibu Minum ASI Sendiri karena Tak Rela Jika Dibuang
- Wajah dan Tubuh Tidak Simetris, Ini Penyebabnya
Advertisement
Advertisement