Advertisement

Kecemasan Bisa Memicu Demam?

Gloria Fransisca Katharina Lawi
Rabu, 25 Maret 2020 - 00:37 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Kecemasan Bisa Memicu Demam? Tim Medis Rumah Sakit Pertamina Jaya memeriksa suhu tubuh seorang pegawai di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Rabu (4/3/2020). Pemeriksaan kondisi suhu tubuh bagi pegawai maupun tamu tersebut untuk mengantisipasi penyebaran virus corona atau Covid-19. ANTARA FOTO - Aprillio Akbar

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA –  Menurut Carl Reinhold August Wunderlich, yang menerima julukan 'the father of clinical thermometry', temperatur tubuh sehat untuk manusia diperkirakan berada di kisaran 37 derajat celcius. Namun ada banyak faktor pemicu naik dan turunnya suhu tubuh seseorang.

Meski demikian, ilmuwan asal Jerman menilai ada banyak variasi temperatur untuk mengukur kesehatan manusia tergantung dari usia dan jenis kelamin. Biasanya, temperature normal berada pada kisaran tersebut.

Advertisement

Berikut beberapa hal terkait suhu tubuh sehat yang perlu kamu ketahui agar terhindar dari kecemasan berlebih ataupun untuk mengidentifikasi demam.

Pada dasarnya, suhu tubuh manusia tidak konsisten pada rata-rata yang sama. Suhu sangat tergantung dari usia, waktu pengetesan, dan juga aktivitas apa saja yang dilakukan. Syarat ini lebih akurat dengan rata-rata suhu tubuh sehat yakni antara 97°F alias 36.1°C dan sampai dengan 99°F atau 37.2°C.

Charles Brantly, MD di Central Health menjelaskan, variasi suhu tiap manusia sangat beragam. Dia juga membenarkan bahwa ada beberapa golongan manusia yang suhu tubuhnya lebih tinggi dari yang lain.

“Ini bukan hal yang butuh. Rata-rata normal mayoritas orang berada pada kisaran 36°C dan 37°C,” ungkap Charles, dikutip dari Insider.com, Selasa (24/3/2020).

Sementara itu, pada 2017 lalu ada 35.488 orang dilaporkan dalam British Medical Journal yang memiliki rata-rata suhu tubuh 36.6°C, lebih kecil dari temuan Wunderlich pada 1851. Meski begitu pada 2020, kajian dari Stanford University School of Medicine membenarkan rata-rata suhu tubuh akan meningkat  0.03°C tiap dekade.

Studi ini menyatakan, perubahan temperatur suhu tubuh sangat berkaitan dengan perkembangan kesehatan manusia dan gaya hidup, begitu pula suhu tubuh sebagai metode mengindikasi level kesehatan metabolisme, pada studi ini, level metabolisme rendah berkorelasi pada umur panjang kehidupan.

Sementara, suhu tubuh perempuan dan laki-laki yang cenderung sama namun perempuan secara umum punya suhu kulit yang lebih rendah ketimbang laki-laki karena persentase bobot tubuh.

Brantly menilai, perempuan memiliki variasi suhu tubuh yang lebih banyak ketimbang laki-laki apalagi selama siklus menstruasi. Hal ini tanpa melupakan bahwa ada banyak faktor yang memberi dampak pada suhu tubuh dari hari ke hari.

“Secara rata-rata, anak-anak punya suhu cenderung sedikit lebih rendah dari orang dewasa, dan mereka yang di atas 65 tahun justru lebih dingin,” tuturnya.

Brantly menegaskan olahraga, kebutuhan air minum, dan pakaian juga punya implikasi pada pengukuran suhu tubuh waktu tersebut.

Chawapon Kidhirunkul, MD dari BDMS Wellness Clinic mengatakan suhu tubuh akan berangsur turun jelang tidur, dan akan kembali mengalami kenaikan pada pagi hari. “Temperatur suhu yang paling rendah itu pada jam 4 pagi, dan yang tertinggi terjadi pada jam 5 sore,” tuturnya.

Kenaikan suhu ini juga berkaitan dengan kenaikan kortisol, stress hormone dalam tubuh. Dia menambahkan, ada faktor lain yang juga memicu kenaikan suhu tubuh yaitu makanan, yang mana biasanya sehabis makan suhu tubuh cenderung naik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Siap-siap Lur, Pemkab Kulonprogo Buka 90 Formasi CPNS dan PPPK untuk 205 Posisi, Berikut Rinciannya

Kulonprogo
| Jum'at, 19 April 2024, 13:57 WIB

Advertisement

alt

Pengakuan Warga Kota Isfahan, Terkait Kabar Israel Serang Iran

News
| Jum'at, 19 April 2024, 13:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement