Advertisement

Ini yang Terjadi di Paru-Paru saat Terinfeksi virus Corona Menurut Pakar

Newswire
Minggu, 29 Maret 2020 - 07:17 WIB
Bhekti Suryani
Ini yang Terjadi di Paru-Paru saat Terinfeksi virus Corona Menurut Pakar Paru-paru. - Reuters

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA--Dokter ahli pernapasan memaparkan bagaimana kondisi paru-paru saat terinfeksi virus Corona.

Beberapa waktu yang lalu Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan sekitar 80% orang yang terinfeksi Covid-19 pulih tanpa memerlukan perawatan khusus. Hanya ada sekitar satu dari enam orang yang sakit parah dan mengalami kesulitan bernapas.

Advertisement

Ketika gejala Covid-19 semakin berkembang, atau saat sistem kekebalan tubuh tidak dapat melawan virus, penyakit akan terus berkembang menjadi lebih serius, yang terlihat seperti pneumonia.

Menurut seorang dokter pernapasan dan presiden terpilih dari Royal Australasian College of Physicians, Profesor John Wilson, ada empat kategori besar ketika seseorang terinfeksi SARS-CoV-2.

"Yang paling tidak serius adalah orang-orang yang sub-klinis dan yang memiliki virus tetapi tidak memiliki gejala," jelas Wilson, dikutip dari Guardian.

Berikutnya adalah mereka yang mendapatkan infeksi pada saluran pernapasan bagian atas. Artinya, orang tersebut telah menunjukkan gejala seperti demam, batuk, sakit kepala, atau konjungtivitis (mata merah).

"Orang-orang dengan gejala ringan masih dapat menularkan virus tetapi mungkin tidak menyadarainya."

Kelompok terbesar yang kemungkinan akan terinfeksi Covid-19 dan dirawat di rumah sakit, adalah mereka yang mengembangkan gejala mirip flu, yang sangat menganggu.

Keempat adalah mereka yang akan mengembangkan penyakit parah yang terlihat seperti pneumonia.

"Di Wuhan, hasilnya adalah mereka yang dites positif dan mencari bantuan medis, sekitar 6% menderita penyakit parah."

Bagaimana pneumonia berkembang?

Ketika seseorang terinfeksi mengembangkan batuk dan demam, Wilson mengatakan ini adalah hasil dari infeksi yang telah mencapai pohon bronkial, saluran udara yang menyalurkan udara antara paru-paru dan bagian luarnya.

"Lapisan pohon bronkial menjadi terluka, menyebabkan peradangan. Ini akan mengiritasi saraf di lapisan jalan napas. Hanya setitik debu merangsang batuk."

"Tetapi jika ini memburuk, infeksi akan melewati lapisan jalan napas dan menuju ke bagian pertukaran gas (di antara dinding alveoli dan kapiler), yang berada di ujung saluran pernapasan."

"Jika terinfeksi, bagian ini akan merespons dengan mengeluarkan 'material' peradangan ke dalam kantung udara yang ada di bagian bawah paru-paru kita."

Apabila kantung udara kemudian meradang, Wilson mengatakan kondisi ini menyebabkan lendir dan sel radang 'tumpah' ke paru-paru dan inilah saat pneumonia terjadi.

Ketika paru-paru berisi lendir ini, artinya mereka tidak akan bisa mengalirkan oksigen yang cukup ke aliran darah, mengurangi kemampuan tubuh untuk mendapatkan oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida.

"Itulah penyebab kematian akibat pneumonia yang umum terjadi," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Suara.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Netralitas ASN dalam Pilkada Sleman 2024 Bakal Diawasi Ketat

Sleman
| Kamis, 25 April 2024, 12:57 WIB

Advertisement

alt

Agresi Israel, Penduduk Gaza Diperkirakan Krisis Pangan dalam Enam Pekan Lagi

News
| Kamis, 25 April 2024, 12:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement