Advertisement

Sebuah Studi Jelaskan Korelasi Vitamin D dengan Tingkat Kematian Akibat Corona

Newswire
Sabtu, 09 Mei 2020 - 01:27 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Sebuah Studi Jelaskan Korelasi Vitamin D dengan Tingkat Kematian Akibat Corona Foto ilustrasi. - Ist/Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA - Ada studi yang mengklaim bahwa ada korelasi kuat antara vitamin D dan tingkat kematian akibat virus Corona penyebab Covid-19.

Dilansir dari New York Post mengutip Suara.com-jaringan Harianjogja.com, sebuah tim peneliti yang dipimpin oleh Universitas Northwestern menganalisis data dari rumah sakit dan klinik di seluruh China, Prancis, Jerman, Italia, Iran, Korea Selatan, Spanyol, Swiss, Inggris, dan Amerika Serikat.

Advertisement

Pasien dari negara-negara dengan tingkat kematian Covid-19 yang tinggi, seperti Italia, Spanyol dan Inggris, memiliki tingkat vitamin D yang lebih rendah dibandingkan dengan pasien di negara-negara yang tidak terpengaruh begitu parah.

Para peneliti juga menemukan korelasi kuat antara kadar vitamin D dan badai sitokin yang merupakan kondisi hiperinflamasi. Kondisi tersebut disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh yang terlalu aktif.

"Badai sitokin dapat sangat merusak paru-paru, menyebabkan sindrom gangguan pernapasan akut dan kematian pada pasien," kata Ali Daneshkhah dari McCormick School of Engineering Northwestern.

“Inilah [kekurangan vitamin D] yang tampaknya membunuh sebagian besar pasien Covid-19, bukan penghancuran paru-paru oleh virus itu sendiri. Ini adalah komplikasi yang salah sasaran dari sistem kekebalan tubuh,” tambahnya.

Namun, para ilmuwan juga memperingatkan agar tidak menimbun suplemen vitamin D saat pandemi.

"Meskipun saya pikir penting bagi orang untuk mengetahui bahwa kekurangan vitamin D mungkin berperan dalam kematian, kita tidak perlu memborong vitamin D," kata Vadim Backman dari Universitas Northwestern.

“Temuan ini perlu studi lebih lanjut, dan saya berharap pekerjaan kami akan merangsang minat di bidang ini. Data juga dapat menerangi mekanisme kematian, yang jika terbukti, dapat mengarah pada target terapi baru," tambahnya.

Para ilmuwan mengatakan mereka perlu melakukan lebih banyak penelitian untuk memahami bagaimana vitamin D dapat digunakan untuk melindungi tubuh dari komplikasi Covid-19.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Suara.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Lulusan Pertanahan Disebut AHY Harus Tahu Perkembangan Teknologi

Sleman
| Kamis, 25 April 2024, 20:37 WIB

Advertisement

alt

Dipimpin Nana Sudjana, Ini Sederet Penghargaan Yang Diterima Pemprov Jateng

News
| Kamis, 25 April 2024, 17:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement