Advertisement

Ini Saran Psikolog Agar Tidak Parno Berlebihan Saat Harus Bekerja dan Naik Kendaraan Umum di Masa Pandemi

Dewi Andriani
Sabtu, 09 Mei 2020 - 19:07 WIB
Nina Atmasari
Ini Saran Psikolog Agar Tidak Parno Berlebihan Saat Harus Bekerja dan Naik Kendaraan Umum di Masa Pandemi Penumpang kereta api Tawang Jaya Lebaran tiba di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Sabtu (8/6/2019). Pada H3 Lebaran 2019, arus balik pemudik yang tiba di Stasiun Pasar Senen mulai mengalami peningkatan. - ANTARA FOTO/Reno Esnir

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA – Masih ada sejumlah perusahaan yang meminta karyawannya untuk tetap bekerja ke kantor meski Pemerintah telah memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang salah satu isinya adalah mengenai kebijakan bagi karyawan untuk bekerja dari rumah atau work from home.

Kondisi ini mau tidak mau mengharuskan karyawan, khususnya yang tidak memiliki kendaraan pribadi untuk tetap naik kendaraan umum seperti kereta, transjakarta, maupun bus atau angkot. Saat harus naik kendaraan umum, sering kali muncul perasaan was-was dan tidak nyaman karena khawatir tertular virus Covid-19. Apalagi kita tidak dapat mengendalikan pergerakan orang-orang yang ada di luar diri kita.

Advertisement

Mellia Christia, Psikolog dan staf pengajar bidang studi Psikologi Klinik Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, mengatakan adalah wajar ketika seseorang merasa was-was saat menaiki kendaraan umum. Justru jika merasa biasa-biasa saja itu yang berbahaya karena akan menjadi lost control sehingga tidak dapat menjaga keamanan diri sendiri.

“Memang dalam kondisi ini kita tidak dapat mengontrol gerakan orang lain, tapi kita bisa mengontrol diri kita sendiri dengan cara meyakinkan diri bahwa kita sudah melindungi diri dengan peralatan atau perlengkapan yang dianggap aman seperti memakai masker, atau sarung tangan, menjaga jarak, dan mencoba menjauh ketika ada yang mendekat,” ujarnya, dalam Ngabuburit Online bersama redaksi Bisnis Indonesia, Jumat sore (8/5/2020).

Selain merasa parno menaiki kendaraan umum, tidak sedikit pula karyawan yang tiba-tiba merasa sakit seperti batuk, sakit tenggorokan, dan lainnya saat keluar rumah menuju ke kantor, padahal saat di rumah semua baik-baik saja.

Menurut Mellia, sakit yang dirasakan tersebut sebetulnya hanya ada di dalam pikiran sehingga hal pertama yang harus diubah adalah cara pandang terhadap situasi di luar rumah, khususnya di kantor. Selain itu, cara pandang yang menganggap kantor sebagai sumber stress justru akan memperarah keadaan yang menimbulkan rasa cemas berlebih.

“Maka sebelum berangkat ke kantor harus pastikan bahwa diri kita sehat, lindungi diri sehingga kita merasa aman dan nyaman serta tidak akan tertular apapun oleh siapapun. Jangan lupa untuk menjaga imunitas diri, pola makan, dan kesehatan. Itu semua harus disinergikan sehingga akan mempengaruhi pikiran bahwa semua baik-baik saja,” jelasnya.

Hal lain yang tidak kalah penting adalah memastikan bahwa kantor selalu dalam kondisi steril dan selalu dibersihkan dengan disinfektan sehingga akan memberi jaminan dan kenyamanan bagi para pegawai. Saat di kantor, jangan lupa untuk menjaga jarak aman ketika berkomunikasi dengan rekan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Tekan Kasus Stunting, Remaja Putri di Sleman Diberi Edukasi

Sleman
| Selasa, 23 April 2024, 17:27 WIB

Advertisement

alt

10 Orang Tewas Usai Dua Helikopter Militer Malaysia Tabrakan, Berikut Kronologinya

News
| Selasa, 23 April 2024, 16:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement