Advertisement

Ingat! Olahraga Tetap Harus Jaga Jarak

Lajeng Padmaratri
Kamis, 11 Juni 2020 - 03:27 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Ingat! Olahraga Tetap Harus Jaga Jarak Foto ilustrasi. - Ist/Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN - Fenomena masyarakat DIY yang sedang gemar berolahraga sepeda di tengah pandemi sempat meresahkan lantaran dilakukan berkerumun. Pakar meminta masyarakat untuk tetap menerapkan jaga jarak.

Ketua Asosiasi Profesor Keolahragaan Indonesia (APKORI), Profesor Djoko Pekik Irianto menuturkan kondisi pandemi DIY saat ini belum begitu baik. Sehingga ia meminta masyarakat untuk tetap mengikuti aturan pemerintah untuk mengurangi aktivitas di luar rumah.

Advertisement

"Tanggap darurat DIY masih sampai 30 Juni. Kita ikuti aturan saja dulu untuk tetap di rumah," kata dia saat dihubungi Harian Jogja pada Rabu (10/6/2020)

Menurutnya, skema menuju new normal masih harus menempuh tiga tahapan, yaitu fase beraktivitas di rumah saja, fase transisi yaitu beraktivitas di luar rumah dengan pembatasan, serta fase tatanan baru. "Tapi kita lihat masyarakat mulai bosan. Saran saya kalau pingin keluar dari rumah tetap harus patuh protokol," kata dia yang juga menjabat sebagai Ketua Umum KONI DIY sekaligus pengajar di Fakultas Ilmu Keolahragaan UNY ini.

Khusus untuk olahraga, Djoko menuturkan jaga jarak juga wajib dipatuhi. "Bersepeda itu juga harus jaga jarak, ora uyek-uyekan [tidak berdesak-desakan]," katanya. Untuk olahraga di ruang terbuka ia menyebutkan aturan sesuai ilmu keolahragaan ialah 9 meter persegi bagi tiap orang.

Dihubungi terpisah, pakar kedokteran olahraga UGM, dr. Zaenal Muttaqien menuturkan masyarakat yang ingin berolahraga tetap harus memperhatikan sejumlah hal supaya tercapai kebugaran dan dapat meningkatkan kemampuan aerobik. "Olahraga pada prinsipnya menjamin oksigen masuk ke tubuh, mendistribusikan oksigen itu ke seluruh tubuh, lalu untuk pergerakan otot," kata Zaenal.

Ketika melakukan olahraga, juga perlu diperhatikan prinsip FITT yaitu frekuensi, intensitas, time (durasi), serta type atau tipe olahraga. Dengan memperhatikan prinsip tersebut, kata Zaenal, sistem kekebalan tubuh pun akan meningkat.

Dosen FKKMK UGM ini juga tidak menyarankan penggunaan masker saat olahraga, melainkan menekankan prinsip jaga jarak. "Ketika olahraga kebutuhan oksigen meningkat. Kalau dihalangi [dengan masker] maka semakin defisit. Tidak terhalang saja bisa megap-megap," kata dia.

Ia berpesan bagi masyarakat apapun olahraga yang dipilih untuk bisa mengonsumsi air minum 30 menit sebelum olahraga. "Oksigen akan sampai ke darah, maka butuh air," ujarnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

LITERASI KESEHATAN: Warga Lansia Diminta Bijak Memilih Jenis Olahraga

Gunungkidul
| Jum'at, 26 April 2024, 22:07 WIB

Advertisement

alt

Kuta Selatan Bali Diguncang Gempa Berkekuatan Magnitudo 5,0

News
| Jum'at, 26 April 2024, 21:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement