Advertisement

Hasil Penelitian: Hampir 70% Perempuan Sulit Menurunkan Berat Badan saat Pandemi

Newswire
Minggu, 14 Juni 2020 - 04:27 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Hasil Penelitian: Hampir 70% Perempuan Sulit Menurunkan Berat Badan saat Pandemi Ilustrasi Obesitas - Reuters

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA - Pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini membawa dampak para kesehatan mental dan fisik seseorang. 

Sebuah studi menemukan bahwa kesehatan mental dan kenaikan berat badan yang buruk adalah kesulitan yang dihadapi individu gemuk selama pandemi Covid-19 ini.

Advertisement

Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Clinical Obesity dilansir Suara.com--jaringan Harianjogja.com, para peneliti menyurvei 123 pasien yang mengelola berat badan mereka dan melakukan analisis fisik dan mental.

Studi ini menemukan bahwa sekitar 73% pasien mengalami peningkatan kecemasan dan hampir 84% mengalami peningkatan depresi.

Penelitian ini menganalisis hasil dari kuesioner online yang dilakukan antara 15 April hingga 31 Mei. Dengan usia rata-rata 51 tahun, sekitar 87 persen partisipan adalah perempuan.

Setelah analisis kuesioner online, ditemukan bahwa hampir 70% dari individu-individu ini kesulitan dalam mencapai tujuan penurunan berat badan mereka.

Sementara 48% melakukan lebih sedikit waktu latihan, dan sekitar 56% melakukan latihan intensitas yang lebih rendah.

"Kekuatan utama dari penelitian ini adalah bahwa ini adalah salah satu gambaran yang didorong data pertama tentang bagaimana pandemi Covid-19 telah mempengaruhi perilaku kesehatan bagi pasien dengan obesitas,"kata penulis studi Jaime Almandoz.

Selama masa pengujian ini, mereka yang berjuang untuk menurunkan berat badan mereka menemukan bahwa kebiasaan makan mereka sangat menyiksa

Faktanya, penumpukan makanan meningkat di hampir setengah dari pasien dan pemakan stres pada individu yang obesitas mencapai 61%.

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal The BMJ menemukan bahwa usia, obesitas, dan penyakit yang mendasari telah muncul sebagai faktor risiko untuk kasus covid-19 yang parah, yang dapat berakibat fatal.

Banyak penyakit yang mendasari yang telah berdampak pada kehidupan orang gemuk tentu meningkatkan risiko tertular virus.

Penulis studi Almandoz juga mengatakan, diabetes yang tidak terkontrol, hipertensi, dan komorbiditas terkait obesitas lainnya akan menciptakan banyak sekali kebutuhan yang akan kembali menghantui kita."

Keterasingan sosial tentu saja menambah perjuangan fisik dan mental yang telah mereka jalani.

Penulis menyatakan, ketika Anda melempar gangguan seperti isolasi sosial, ditambah dengan kehilangan pekerjaan dan perlindungan asuransi, bencana potensial sedang menunggu untuk terungkap.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Suara.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Jadwal Kereta Bandara YIA Xpress Kamis 25 April 2024, Tiket Rp50 Ribu

Jogja
| Kamis, 25 April 2024, 03:37 WIB

Advertisement

alt

Kemenkes Buka Pendaftaran Lowongan Nakes untuk 4 Rumah Sakit

News
| Kamis, 25 April 2024, 01:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement