Advertisement

Peneliti China Temukan Indikasi Kekebalan OTG Covid-19 Cenderung Lemah

Newswire
Selasa, 23 Juni 2020 - 21:27 WIB
Sunartono
Peneliti China Temukan Indikasi Kekebalan OTG Covid-19 Cenderung Lemah Warga mengantre lokasi sementara pengambilan sampel Covid-19 di Distrik Fengtai, Beijing, ibu kota China pada Senin 15 Juni 2020. - Antara/Xinhua (Ren Chao)

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA - Peneliti asal China menemukan adanya infeksi penyakit coronavirusbaru atau Covid-19 terhadap orang tanpa gejala (OTG) justru memiliki respons kekebalan yang lebih lemah dibandingkan dengan kasus infeksi yang disertai gejala.

Kantor berita Xinhua melaporkan bahwa sebuah tim peneliti dari Universitas Kedokteran Chongqing mempelajari 37 kasus tanpa gejala pada individu yang berusia delapan hingga 75 tahun dan dirawat di Rumah Sakit Rakyat Wanzhou di Kota Chongqing, China barat daya, untuk menjalani karantina.

Advertisement

Tim tersebut menemukan bahwa median durasi pelepasan virus, atau interval dari swabnasofaring positif pertama hingga terakhir, di antara kasus tanpa gejala mencapai 19 hari. Durasi ini lebih lama dibandingkan waktu 14 hari yang tercatat di antara pasien dengan gejala ringan dari 37 individu positif yang disertai gejala sebagai kelompok kontrol, menurut hasil penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nature Medicine itu.

BACA JUGA : WHO: Tak Ada Bukti Orang Jadi Kebal setelah Sembuh

Baik dalam fase akut (periode ketika RNA virus dapat ditemukan dalam spesimen pernapasan) maupun fase pemulihan dini (delapan pekan setelah dipulangkan dari rumah sakit), tingkat IgG atau antibodi khusus untuk Covid-19 di antara kasus tanpa gejala secara signifikan lebih rendah dibandingkan dengan kasus yang disertai gejala.

Selain itu, 30 kasus tanpa gejala menunjukkan penurunan kadar antibodi penetral di fase pemulihan awal, sedangkan pada kasus infeksi dengan gejala penurunan hanya terjadi sebanyak 23 kasus.

BACA JUGA : Tak Semua Pasien Sembuh Covid-19 Kebal pada Infeksi Kedua

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kasus tanpa gejala, dibandingkan dengan kasus bergejala, memiliki respons imun yang lebih lemah terhadap Covid-19.

Penemuan penurunan IgG dan level antibodi penetral di fase pemulihan awal dapat berkontribusi pada strategi kekebalan dan survei serologis, papar tim tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Sastrawan Joko Pinurbo Wafat di Usia 61 tahun

Jogja
| Sabtu, 27 April 2024, 10:10 WIB

Advertisement

alt

Predksi BMKG: Seluruh Wilayah Indonesia Hujan Lebat Hari Ini

News
| Sabtu, 27 April 2024, 08:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement