Advertisement

Benarkah Mengecat Rambut Berisiko Kanker?

Newswire
Rabu, 08 Juli 2020 - 08:37 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Benarkah Mengecat Rambut Berisiko Kanker? Ilustrasi rambut - Reuters

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA - Mengecat rambut menjadi kegemaran bagi sebagian orang. Namun, masih banyak pendapat perihal kesehatan dalam penggunaannya.

"Ada banyak kontroversi dalam hal risiko kesehatan yang ditimbulkan oleh pewarna rambut," kata Dr. Shilpi Khetarpal, seorang dokter kulit di Klinik Cleveland mengutip Suara.com--jaringan Harianjogja.com.

Advertisement

Beberapa tahun yang lalu, produk pewarna rambut lama ditemukan mengandung karsinogen, tetapi saat ini, hubungan antara bahan pewarna tertentu dan kanker lebih sulit untuk diketahui.

Pada akhir 1970-an, peneliti menemukan beberapa bahan kimia dalam pewarna rambut, seperti 4-MMPD dan 2,4-toluenediamine, meningkatkan risiko kanker pada hewan di laboratorium. Sekarang, ada sedikit bukti untuk hubungan antara keduanya.

Dilansir dari Live Science, ada penelitian yang memang menunjukkan kemungkinan hubungan antara penggunaan pewarna rambut dan kanker kandung kemih.

American Cancer Society mengatakan beberapa penelitian telah menunjukkan penata rambut yang terpapar pewarna rambut dalam jangka waktu lama memiliki risiko kandung kemih, meski sedikit.

Studi yang menyelidiki hubungan antara pewarna rambut dan kanker payudara serta kanker terkait darah juga telah menemukan hasil yang beragam dan tidak ada bukti konklusif.

"Berdasarkan penelitian, itu benar-benar tidak jelas berapa banyak penggunaan pewarna rambut pribadi dapat meningkatkan risiko kanker. Sebagian besar studi tidak menemukan hubungan yang kuat," sambung Khetarpal.

Sedangkan International Agency for Research on Cancer, subbagian dari WHO, belum mengklasifikasikan pewarna rambut dalam hubungannya dengan risiko kanker, yang menyatakan tidak ada cukup bukti.

Menurut Khetarpal, kekhawatiran kesehatan utama lainnya tentang pewarna rambut adalah bahwa beberapa orang alergi terhadap bahan-bahannya.

Kebanyakan orang yang bereaksi terhadap pewarna rambut alergi terhadap kimia paraphenylenediamine (PPD).

"Ini bahan yang relatif umum di banyak pewarna rambut yang lebih gelap," jelas Khetarpal.

Itulah sebabnya penting untuk melakukan tes terlebih dahulu saat pertama kali menggunakan produk pewarna rambut apapun selama 48 jam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Suara.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Harga Tiket KA Bandara YIA Hanya Rp20.000, Berikut Cara Memesannya

Jogja
| Jum'at, 29 Maret 2024, 00:17 WIB

Advertisement

alt

Patahan Pemicu Gempa Membentang dari Jawa Tengah hingga Jawa Timur, BRIN: Di Dekat Kota-Kota Besar

News
| Kamis, 28 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement