Advertisement
Ingin Bercocok Tanam di Kota? Kenali Dahulu Ragam 5 Sub Sistem Budidaya Urban Farming
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA -- Semakin terbatasnya lahan pertanian membuat beragam metode pertanian muncul. Salah satunya adalah pertanian kota, atau urban farming. Dalam memulai urban farming, ada 4 jenis introduksi inovasi teknologi pertanian perkotaan.
Dikutip dari laman resmi Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jakarta empat sub sistem urban farming yaitu; Sub Sistem Budidaya, Sub Sistem Peternakan, Sub Sistem Perikanan, Sub Sistem Komposting.
Advertisement
Baca juga: Untuk Pria yang Suka Pelihara Jenggot, Ini Cara Mudah Merawat Agar Lebih Sehat
Berikut 5 jenis dari urban farming dengan sub sistem budidaya.
1. Vertikultur
Teknik budidaya secara vertikal atau disebut dengan sistem vertikultur merupakan salah satu strategi untuk mensiasati keterbatasan lahan, terutama dalam rumah tangga. Vertikultur ini sangat sesuai untuk sayuran seperti bayam, kangkong, kucai, sawi, selada, kenikir, seledri, dan sayuran daun lainnya.
Baca juga: Tak Hanya Menyalurkan Hobi, Merawat Tanaman di Dalam Rumah Juga Punya Banyak Manfaat
2. Hidroponik
Budidaya tanaman yang memanfaatkan air tanpa menggunakan tanah sebagai media tanam. Berdasarkan media tumbuh yang digunakan, hidroponik dapat dibagi menjadi tiga.
Pertama, Kultur Air yakni metode hidroponik yang dilakukan dengan menumbuhkan tanaman dalam media tertentu yang di bagian dasar terhadap lautan hara, sehingga ujung akar tanaman akan menyetuh laruan yang mengandung nutrisi tersebut
Kedua, Kultur Agregat yaitu metode hidroponik yang dilakukan dengan menggunakan media tanaman berupa kerikil, pasir, arang sekam, pasi. Pemberian hara dilakukan dengan menyiapkan larutan hara dalam tangka lalu dialirkan ke tanaman melalui selang plastik.
Ketiga, Nutrient Film Technique (NFT), adalah metode hidroponik yang dilakukan dengan cara menanam tanaman dalam selokal panjang yang sempir yang dialiri air yang mengandung larutan hara.
3. Aquaponik
Aquaponik merupakan sistem produksi pangan, khususnya sayuran yang diintegrasikan dengan budidaya hewan air seperti ikan, udang, dan siput, dalam suatu lingkungan simbiosis.
4. Vertiminaponik
Sistem budidaya sayuran berbasis pot talang plastik secara vertikal dengan sistem aquaponik. Oleh karena itu, sistem ini dinamakan vertiminaponik yang diintroduksikan dengan bentuk persegi berukuran panjang 140 cm, lebar 100 cm, dan tinggi 90 cm berupa tandon air berbahan fiberglass dengan volume 500 liter air.
5. Wall Gardening
Sistem budidaya wall gardening, termasuk dalam jenis budidaya tanaman vertikal. Bedanya sistem ini, memanfaatkan tembok atau dinding sebagai tempat untuk menempatkan modul pertanaman. Model ini sangat populer untuk tanaman hias dan sudah sangat sering dijumpai di kantor-kantor.
Nah apakah Anda sudah menyiapkan pilihan segera melakukan pertanian kota? Selamat mencoba.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Jadwal KA Prameks Jogja-Kutoarjo dan Kutoarjo-Jogja, Jumat 27 Desember 2024
Advertisement
Desain Besar Otonomi Daerah Perlu Atur Soal Evaluasi Pemda
Advertisement
Berita Populer
- 11 Cara Kematian Paling Menyakitkan Menurut Sains
- Selain Enak, Deretan Makanan Super Ini Bisa Cegah Penyakit
- Manfaat Tertawa, Menggigil, hingga Muntah pada Tubuh Anda
- Sejumlah Zodiak Ini Diramalkan Menikah di Tahun 2023
- Seorang Ibu Minum ASI Sendiri karena Tak Rela Jika Dibuang
- Wajah dan Tubuh Tidak Simetris, Ini Penyebabnya
Advertisement
Advertisement