Advertisement

Anda Tak Cocok Membangun Rumah Tangga di Negara-Negara Ini. Di Indonesia Juga?

Newswire
Kamis, 13 Agustus 2020 - 12:57 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Anda Tak Cocok Membangun Rumah Tangga di Negara-Negara Ini. Di Indonesia Juga? Ilustrasi. - Ist/Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA - Memiliki rumah tangga yang sejahtera adalah impian setiap orang. Sementara, lingkungan tempat kita tinggal bisa menjadi faktor yang membantu mewujudkan impian itu.

Menurut sebuah penelitian yang dikumpulkan oleh parenting blogger Asher & Lyric, Amerika Serikat bukanlah tempat terbaik untuk membangun rumah tangga, baik selama pandemi Covid-19 atau tidak.

Advertisement

Faktor-faktor yang memengaruhi penilaian ini adalah:

- Keamanan (tingkat pembunuhan, jumlah penembakan di sekolah per kapita)
- Biaya (persentase dari pendapatan bersih yang digunakan untuk biaya perawatan anak, dari biaya perawatan kesehatan)
- Kebahagiaan (survei World Happiness Report, skor ketidaksetaraan dalam indeks GINI yang diperingkat oleh Bank Dunia)
- Kesehatan (angka kematian ibu, persentase populasi yang terpapar polusi udara di atas batas WHO)
- Pendidikan (tingkat pendaftaran sekolah, kinerja membaca dan matematika anak usia 15 tahun)
- Waktu (jam rata-rata orang dewasa bekerja per tahun sebagaimana dikumpulkan oleh OECD, cuti melahirkan dan cuti ayah yang dibayar)

Iniah yang mereka temukan, peringkat negara yang paling buruk untuk membangun rumah tangga:

1. Meksiko

Tingkat pembunuhan per 100.000 orang: 3,41
Persentase pendapatan rumah tangga yang digunakan untuk biaya pengasuhan anak: n/a (tidak tersedia)
Skor ketimpangan menurut indeks GINI (dengan 63 sebagai yang tertinggi): 48,2
Angka kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup: 38
Kinerja membaca rata-rata untuk anak usia 15 tahun yang diperingkat oleh OECD (dengan 538 adalah yang tertinggi): 420

2. Amerika Serikat

Tingkat pembunuhan per 100.000 orang: 6.12
Persentase pendapatan rumah tangga yang digunakan untuk biaya pengasuhan anak: 23%
Skor ketimpangan menurut indeks GINI (dengan 63 sebagai yang tertinggi): 45
Angka kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup: 14
Kinerja membaca rata-rata untuk anak usia 15 tahun yang diberi peringkat oleh OECD (dengan 538 sebagai yang tertinggi): 505

3. Chili

Tingkat pembunuhan per 100.000 orang: 4,46
Persentase pendapatan rumah tangga yang digunakan untuk biaya pengasuhan anak: n/a (tidak tersedia)
Skor ketimpangan menurut indeks GINI (dengan 63 sebagai yang tertinggi): 50,5
Angka kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup: 22
Kinerja membaca rata-rata untuk anak usia 15 tahun yang diperingkat oleh OECD (dengan 538 adalah yang tertinggi): 452

4. Turki

Tingkat pembunuhan per 100.000 orang: 2,12
Persentase pendapatan rumah tangga yang digunakan untuk biaya pengasuhan anak: 3%
Skor ketimpangan menurut indeks GINI (dengan 63 sebagai yang tertinggi): 40,2
Angka kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup: 16
Kinerja membaca rata-rata untuk anak usia 15 tahun yang diperingkat oleh OECD (dengan 538 adalah yang tertinggi): 466

5. Bulgaria

Tingkat pembunuhan per 100.000 orang: 2,53
Persentase pendapatan rumah tangga yang digunakan untuk biaya pengasuhan anak: 8%
Skor ketimpangan menurut indeks GINI (dengan 63 sebagai yang tertinggi): 40,2
Angka kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup: 11
Kinerja membaca rata-rata untuk anak usia 15 tahun yang diperingkat oleh OECD (dengan 538 adalah yang tertinggi): n/a (tidak tersedia)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : suara.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Viral Balon Udara Tiba-tiba Mendarat di Runway Bandara YIA

Jogja
| Sabtu, 20 April 2024, 08:17 WIB

Advertisement

alt

KPK Ungkap Mantan Kepala Bea Cukai Jogja Lakukan Pencucian Uang Capai Rp20 Miliar

News
| Sabtu, 20 April 2024, 07:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement