Advertisement

Penyakit Autoimun Baru Terdeteksi saat Dewasa, Mengapa?

Newswire
Minggu, 16 Agustus 2020 - 10:57 WIB
Sunartono
Penyakit Autoimun Baru Terdeteksi saat Dewasa, Mengapa? Ilustrasi imunisasi. - Harian Jogja/Desi Suryanto

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA--Penyakit autoimun belakangan semakin dikenal, terutama setelah beberapa artis Indonesia dikabarkan menderita penyakit serupa, seperti Raditya Dika, Jessica Iskandar, Ashanty, hingga Andrea Dian.

Autoimun adalah suatu kondisi dimana sistem imun keliru dan salah menafsirkan ketika virus atau bakteri masuk, di mana sistem imun malah ikut menyerang tubuh alih-alih melindunginya. Itulah mengapa virus atau penyakit yang menyerang penderita autoimun dampaknya bisa lebih berat.

Advertisement

Tapi, kenapa ya rata-rata penyakit autoimun baru terdeteksi saat penderitanya beranjak remaja hingga dewasa?

BACA JUGA : Menurut Penelitian , Ini Daftar Makanan Wajib Dikonsumsi

Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Reumatologi dr. Laniyati Hamijoyo, Sp.PD-KR mengatakan jika autoimun juga bisa terdeteksi pada anak-anak, di mana pada masa itu mereka sistem imunnya terganggu karena faktor lingkungan, bisa karena virus maupun bakteri.

"Pengaruh dari lingkungan mungkin saja sudah ada sejak anak-anak. Pada saat terjadi gangguan virus pada anak-anak, akan timbul suatu gangguan dari imunnya," ujar dr. Laniyati dalan acara webinar PHASE Academia Klinik Perisai Husada dan Novartis Indonesia, Sabtu (15/8/2020).

Mendeteksi autoimun memang tidak mudah. Hal ini lantaran gejala berbeda pada setiap penderita autoimun, bergantung pada jenis dan pencetus gejalanya.

Pencetus gejala bisa berupa stres, paparan sinar matahari, udara dingin, dan sebagainya. Jadi penting untuk mengetahui faktor pencetus autoimun, agar tidak kambuh dan mudah dikontrol dengan obat.

BACA JUGA : Raditya Dika Kena Gangguan Autoimun, Ini Tipe-Tipenya

"Gangguan imunnya mungkin sudah ada, tapi tidak ada gejala. Ada suatu keadaan dimana ada pencetus, dia stres, beban yang berat, akan muncul gejalanya," ungkap dr. Lani.

Namun, apabila memiliki autoimun tapi pencetusnya atau gejalanya tidak kunjung terjadi, maka bisa jadi autoimunnya baru terjadi saat ia tua kelak.

"Jadi kalau dia nggak ada faktor-faktor itu, mungkin munculnya di usia tua. Jadi biasanya pada saat remaja atau menjelang dewasa, ada faktor lain pencetus, itu yang bikin dia muncul pada saat itu," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : suara.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Usulan Formasi PPPK-CPNS 2024 Disetujui Pusat, Pemkab Bantul: Kami Tunggu Kepastian Alokasinya

Bantul
| Jum'at, 29 Maret 2024, 16:07 WIB

Advertisement

alt

Ditangkap di Kontrakannya, Begini Tampang Pelaku Pemerasan Penumpang Grab Car

News
| Jum'at, 29 Maret 2024, 16:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement