Advertisement

Tak Perlu Dibersihkan, Telinga Ternyata Membersihkan Sendiri

Newswire
Selasa, 25 Agustus 2020 - 22:07 WIB
Nina Atmasari
Tak Perlu Dibersihkan, Telinga Ternyata Membersihkan Sendiri Ilustrasi. - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA- Kebanyakan orang membersihkan kotoran di telinganya secara rutin menggunakan cotton bud. Kotoran telinga bisa sangat menggangu, terlebih jika sudah sangat menumpuk. Meski begitu, kotoran telinga seharusnya tidak dibersihkan sendiri, terlebih menggunakan cutton bud atau alat lainnya.

Berdasarkan Healthy Hearing, seharusnya tidak ada benda asing yang dimasukkan ke telinga.

Advertisement

Baca juga: Work from Home Ternyata Membawa Manfaat Baik untuk Kesehatan Miss-V

Bahkan, American Academy of Otolaryngology atau Head and Neck Surgery Foundation menganjurkan untuk membiarkan kotoran telinga. Inilah alasannya.

1. Bukan tanda kebersihan yang buruk

Kotoran telinga, yang memiliki istilah medis serumen, memiliki beberapa manfaat, antara lain:

- Sebagai pelembab alami, mencegah kulit di dalam telinga tidak terlalu kering.
- Menjebak kotoran dari luar dan debu sebelum bisa menjangkau jauh ke dalam kanal.
- Menyerap sel kulit mati dan kotoran.
- Mencegah bakteri dan organisme menular lainnya mencapai telinga bagian dalam.

2. Bisa membersihkan sendiri

Dilansir Harvard Health Publishing, telinga dapat membersihkan diri sehingga tidak perlu dilakukan perawatan rutin.

Baca juga: Ini Bedanya Demam dan Batuk karena Gejala Flu dengan Covid-19

Kotoran telinga diproduksi di dalam saluran dan secara alami berpindah dari dalam ke luar.

3. Membersihkan telinga bisa berbahaya

Memasukkan cotton bud atau apa pun ke dalam telinga dapat merusak saluran atau gendang telinga. Bahkan, bisa mendorongnya lebih jauh ke dalam yang membuat lebih sulit untuk dikeluarkan.

Hal itu bisa menyebabkan perasaan tertekan di telinga dan pendengaran berkurang.

Lebih buruk lagi, gumpalan kotoran yang terdorong ke bawah di dekat gendang telinga dapat menyebabkan infeksi, dan ini sangat menyakitkan.

Beberapa orang mungkin memproduksi kotoran lebih banyak daripada yang lain. Komposisinya tergantung pada etnis, usia, lingkungan, hingga makanan.

Meski beberapa orang memandangnya sebagai sesuatu yang menjijikan, sebenarnya kotoran telinga adalah tanda bahwa indra pendengaran kita normal dan sehat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Suara.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Jadwal KA Prameks Stasiun Tugu Jogja-Kutoarjo, Kamis 2 Mei 2024

Jogja
| Kamis, 02 Mei 2024, 03:47 WIB

Advertisement

alt

PBB Sebut Evakuasi Warga Rafah Butuh Waktu 10 Hari

News
| Rabu, 01 Mei 2024, 21:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement