Ahli Sebut Infeksi Virus Covid-19 Makin Lemah
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Pandemi Covid-19 masih melanda dan kasus infeksi virus tersebut di seluruh dunia terus meningkat seiring waktu. Tapi, para ahli mengatakan bahwa virus corona Covid-19 semakin melemah dan ini bisa menekan jumlah kematian.
Karena aturan jarak sosial, maka seseorang yang terinfeksi hanya bisa menularkan jejak virus corona yang kurang terkonsentrasi. Hal ini membuat dosis infeksi virus corona lebih rendah atau lebih lemah dari awalnya.
Advertisement
Artinya, orang yang baru terinfeksi virus corona Covid-19 akan mengalami infeksi yang lebih kecil sehingga virus tidak memiliki efek serius, mirip dengan cacar air.
Baca juga: Ikut Uji Vaksin Corona, 42% Peserta Alami Efek Sakit Kepala
Meski begitu, dokter memperjelas bahwa sifat virus corona Covid-19 sekarang ini masih belum cukup diketahui, mungkinkah itu tergantung pada dosis infeksi atau lainnya.
Tapi sama halnya dengan SARS dan MERS, jumlah penularan virus corona Covid-19 di Inggris mulai mencapai titik terendah 550 per hari pada minggu pertama bulan Juli 2020.
Saat itu, sekitar 150 penderita virus corona dirawat di rumah sakit setiap hari. Sejak Juli 2020, jumlah infeksi baru telah meningkat dengan 1.500 orang dinyatakan positif virus corona minggu lalu.
Tapi, angka kematian pasien virus corona di rumah sakit justru menurun. Saat ini, ada sekitar 450 pasien virus corona di rumah sakit yang berjuang melawan virus corona di Inggris.
Baca juga: Pandemi Bukan Penghalang, Wonderful Indonesia Hadir di Pameran Budaya Internasional di Beijing
"Jika Anda terpapar virus dalam jumlah yang lebih sedikit, lebih sedikit sel dalam tubuh yang terinfeksi. Jadi, ada waktu bagi sistem kekebalan Anda untuk memberikan tanggapan," jelas Dr Elisabetta Groppelli dikutip dari The Sun.
Banyak perbandingan yang telah dikaitkan antara virus corona Covid-19 dan pandemi flu Spanyol tahun 1918. Teorinya bergantung pada dosis infeksi yang mungkin bisa memprediksi anga kejadian di masa mendatang.
Dr Groppelli mengatakan usia dan penyakit lain memainkan peran besar. Sedangkan, Profesor Wendy Barclay, kepala Departemen Penyakit Menular di Imperial College London, mengatakan semua kondisi ini berkaitan dengan ukurannya.
"Jika saya harus terinfeksi virus corona Covid-19 sekarang ini, saya ingin dosis infeksi yang sekecil mungkin. Karena itu berarti peluang tubuh saya lebih tinggi untuk mengendalikan infeksi," jelas Dr Groppelli.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Suara.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Pilkada 2024, KPU Kulonprogo Tetapkan 775 Daftar Pemilih Tambahan
Advertisement
BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Sinergi PLKK untuk Pelayanan Kecelakaan Kerja yang Lebih Cepat
Advertisement
Berita Populer
- 11 Cara Kematian Paling Menyakitkan Menurut Sains
- Selain Enak, Deretan Makanan Super Ini Bisa Cegah Penyakit
- Manfaat Tertawa, Menggigil, hingga Muntah pada Tubuh Anda
- Sejumlah Zodiak Ini Diramalkan Menikah di Tahun 2023
- Seorang Ibu Minum ASI Sendiri karena Tak Rela Jika Dibuang
- Wajah dan Tubuh Tidak Simetris, Ini Penyebabnya
Advertisement
Advertisement