Advertisement

Pasien Corona Tak Sesak Napas Tapi Oksigen Dalam Tubuh Berkurang, Kenali Happy Hypoxia

Krizia Putri Kinanti
Kamis, 10 September 2020 - 21:37 WIB
Bhekti Suryani
Pasien Corona Tak Sesak Napas Tapi Oksigen Dalam Tubuh Berkurang, Kenali Happy Hypoxia Hasil foto paru-paru. - Instagram

Advertisement

Harianjogja.cm, JAKARTA -- Happy Hypoxia, kata-kata yang akhir ini didengar terkait dengan kasus virus corona, yang mana pasien tidak mengalami sesak nafas padahal kadar saturasi oksigen di tubuh sudah kurang. Diperparah dengan ternyata pasien tersebut terinfeksi virus corona sehingga tidak ada gejala yang ditimbulkan dan itu sangat berbahaya.

Pakar penyakit dalam dari Division of Gastroenterology, Department of Internal Medicine, Universitas Indonesia, dr Ari Fahrial Syam mengatakan bahwa happy hypoxia adalah keadaan dimana pasien kekurangan oksigen tapi tidak merasakan sesak nafas padahal kekurangan oksigen bisa mempengaruhi organ lain pada tubuh.

Advertisement

“Dalam keadaan seseorang yang mengalami infeksi Covid-19 misalnya dia datang dengan diare, dokter belum berfikir kalau dia Covid, ketika swab baru positif. Ini yang perlu jaga-jaga, disitulah baru akan termonitor kadar saturasi oksigennya. Happy hypoxia ini bisa memperburuk keadaan bahkan bisa menyebabkan kematian” tuturnya dalam siaran langsung di Instagram @dokterari, Kamis (10/9/2020).

Sebagai informasi, kadar oksigen normal standarnya,  saturasi bisa 94 persen -100 persen sehingga apabila sudah di bawah 94 persen itu sudah menjadi masalah jadi sudah harus diantisipasi karena sudah mengalami penurunan oksigen disini.

“Isolasi mandiri juga perlu membeli oxymeter untuk memonitor saturasi oksigen di tubuh, tapi harus diperhatikan lagi, kalau sudah terinfeksi Covid-19 atau sudah hypoxia itu sudah harus dirawat di rumah sakit,” paparnya.

Yang berbahaya adalah pasien yang terinfeksi virus corona datang ke rumah sakit dengan gejala lain seperti diare, padahal sudah terinfeksi Covid-19 sehingga ia dirujuk ke klinik atau rumah sakit biasa.

“Dengan kondisi seperti ini, sekarang saya rasa bisa syaratnya pemeriksaan dengan oxymeter kalau sudah ada pasien datang, kalau ternyata kadarnya rendah bisa langsung berhati-hati dan dicek lebih lanjut dan dibawa ke rumah sakit khusus. Tolong pada saat kita mentransfer pasien tersebut harus dipasang oksigen,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Siap-siap Lur, Pemkab Kulonprogo Buka 90 Formasi CPNS dan PPPK untuk 205 Posisi, Berikut Rinciannya

Kulonprogo
| Jum'at, 19 April 2024, 13:57 WIB

Advertisement

alt

Pengakuan Warga Kota Isfahan, Terkait Kabar Israel Serang Iran

News
| Jum'at, 19 April 2024, 13:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement