Advertisement
Pandemi Covid-19, Penderita Diabetes Perlu Rajin Cuci Tangan
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Pada masa pandemi Covid-19 ini, penderita diabetes perlu lebih waspada karena rentan mengalami komplikasi serius ketika terinfeksi Covid-19. Di lain sisi, tenaga kesehatan sebagai garda terdepan dalam melawan Covid-19, tetap harus memperhatikan kondisi kesehatan pasien diabetesnya.
Ketua Asosiasi Dinas Kesehatan, dr. M. Subuh mengatakan bahwa Indonesia menempati urutan kedua dari diabetes terutama diabetes tipe 2, tanpa melakukan intervensi-intervensi yang ada, proyeksinya 2030 sudah 22 juta penderita diabetes melitus, maka penting bagi tenaga kesehatan untuk memahami manajemen diabetes di tengah situasi pandemi untuk menekan tingginya angka diabetes maupun komplikasi Covid-19 akibat diabetes.
Advertisement
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kukar Kaltim, dr. Martina Yulianti menuturkan bahwa Indonesia sedang menghadapi beban ganda dari penyakit, diabetes melitus adalah salah satu dari penyakit tidak menular. Penyakit tidak menular dapat dicegah karena faktor resikonya yang dapat dimodifikasi sudah diketahui sudah diketahui
“Dalam mengendalikan faktor risiko dukungan pemerintah daerah sangat penting untuk menciptakan area bebas rokok, perlu dukungan lintas sektoral. Peran fasilitas kesehatan pertama akan melakukan konseling berhenti merokok, berhenti konsumsi alkohol,” ujarnya dalam Webinar Manajemen Diabetes Selama Pandemi Covid-19, Selasa (10/11/2020).
Pasien Covid-19 dengan komorbid memiliki resiko untuk mengalami komplikasi yang lebih buruk, komorbid seperti diabetes melitus, hipertensi, penyakit kardiovaskuler dan penyakit paru kronis. Diabetesi yang berusia lebih tua >60tahun, kadar gula darah tidak terkontrol dan adanya komplikasi diabetes dikaitkan dengan prognosis Covid-19 yang buruk. Angka kematian tiga kali lipat dibandingkan penderita secara umum (7.3% berbanding 2.3%)
“Kunci pengelolaan diabetes saar pandemi adalah mematuhi pengobatan yang diberikan oleh dokter seperti mengatur diet dengan baik, aktifitas fisik, minum obat sesuai anjuran dokter. Memeriksa kadar gula darah secara teratur, menaati protokol kesehatan yang ketat, segera periksa ke dokter apabila terdapat tanda-tanda ILI (Influenza Like Illness),” katanya.
Terdapat beberapa rekomendasi dari Pengurus Besar Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PB Perkeni) adalah:
1.Sering mencuci tangan dan hindari menyentuh wajah
2.Diabetesi harus tinggal di rumah dan menjaga jarak. Kurangi paparan terhadap orang yang berpotensi sebagai carier virus
3.Jika terpaksa keluar rumah maka pastikan untuk selalu menggunakan masker dengan bahan dasar kain
4. Teruskan konsumsi obat oral maupun injeksi
5.Tetap jaga pola makan yang sehat dan seimbang. Hal ini harus diimbangi dengan olahraga yang cukup
6.Cek gula darah secara tertaur. Jika merasa tidak enak badan, cek kemungkinan hipoglikemia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : bisnis.com
Berita Lainnya
- Garuda Selangkah Lagi Menuju Paris, Ini Fakta tentang Olimpiade Melbourne 1956
- Satu Kemenangan Lagi menuju Olimpiade Paris, STY: Percayai Saya, Ikuti Saya!
- Koalisi Berkah Pecah, Hari Wuryanto Bakal Maju sebagai Calon Bupati Madiun 2024
- Garuda Muda Wajib Waspada, 3 Pemain Uzbekistan Bermain di Prancis dan Rusia
Berita Pilihan
Advertisement
LITERASI KESEHATAN: Warga Lansia Diminta Bijak Memilih Jenis Olahraga
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- 11 Cara Kematian Paling Menyakitkan Menurut Sains
- Selain Enak, Deretan Makanan Super Ini Bisa Cegah Penyakit
- Manfaat Tertawa, Menggigil, hingga Muntah pada Tubuh Anda
- Sejumlah Zodiak Ini Diramalkan Menikah di Tahun 2023
- Seorang Ibu Minum ASI Sendiri karena Tak Rela Jika Dibuang
- Wajah dan Tubuh Tidak Simetris, Ini Penyebabnya
Advertisement
Advertisement