Advertisement

Begini Cara Mengobati Batuk Akibat Covid-19 saat Isolasi Mandiri

Novita Sari Simamora
Kamis, 28 Januari 2021 - 14:37 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Begini Cara Mengobati Batuk Akibat Covid-19 saat Isolasi Mandiri Batuk yang disebabkan oleh virus corona - istimewa

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA - Seseorang yang mengalami gejala ringan virus corona (Covid-19) seperti batuk maka isolasi mandiri (Isoman) bisa menjadi solusi untuk mencegah penularan.

Isolasi mandiri akan membuat kondisi fisik Anda untuk menuju pemulihan. Kabar baiknya adalah tingkat pemulihannya positif, yaitu 80 persen. Namun, kabar buruknya, Anda mungkin mengalami satu atau beberapa gejala utama, yang meliputi demam, sesak napas, dan batuk kering parah.

Advertisement

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), gejala batuk dapat muncul dua hari hingga 14 hari setelah terpapar. CDC menyarankan bahwa kebanyakan orang akan mengalami gejala selama beberapa hari dan membaik setelah sekitar satu minggu.

Orang yang sakit harus minum banyak cairan agar tetap terhidrasi, banyak istirahat dan mengambil langkah untuk membantu mencegah penyebaran Covid-19, kata CDC.

Mengatasi Batuk Virus Corona 

Saat Anda memulihkan diri di rumah, apa yang dapat Anda lakukan untuk mengatasi batuk Anda?

CDC mengatakan bahwa obat generik yang dijual bebas dapat membantu meringankan gejala, tetapi tidak menentukan obat mana yang paling berhasil. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa beberapa pengobatan Barat, tradisional atau rumahan dapat memberikan kenyamanan dan meringankan gejala.

Ada dua strategi non-pengobatan yang dapat Anda gunakan untuk mencoba membantu meredakan batuk yang disebabkan oleh Covid-19 di rumah. Jika Anda mempertimbangkan untuk menggunakan obat yang dijual bebas, ada beberapa hal penting yang perlu Anda ketahui untuk membuat pilihan yang tepat.

Menurut Food and Drug Administration (FDA) AS, perawatan non-pengobatan untuk batuk termasuk minum banyak cairan, terutama minuman hangat. Minum banyak cairan juga membantu mencegah seseorang yang sakit mengalami dehidrasi, yang juga bisa disebabkan oleh demam.

Batuk bisa sangat mengiritasi tenggorokan. Untuk orang dewasa, obat batuk atau permen keras dapat membantu meredakan sakit tenggorokan dan mengurangi keinginan untuk batuk, menurut CDC.

Pertimbangkan untuk bertanya kepada dokter Anda apakah akan menggunakan humidifier. Untuk batuk kering, kelembapan ekstra dari humidifier bisa membantu memudahkan pernapasan. Meskipun ini belum terbukti secara khusus untuk virus corona, pelembab berguna untuk penyakit pernapasan lainnya.

Mempertimbangkan Obat Anak dan Batuk

FDA tidak merekomendasikan penggunaan obat bebas untuk gejala batuk dan pilek pada anak-anak di bawah usia dua tahun. Sebagai akibat dari keputusan ini, banyak produsen yang memberi label ulang produk mereka untuk menyatakan bahwa produk tersebut tidak boleh diberikan kepada anak-anak di bawah usia empat tahun.

Ketahuilah bahwa banyak dari produk ini mengandung banyak bahan, yang dapat menyebabkan overdosis yang tidak disengaja, kata FDA.

FDA menyarankan bahwa produk pilek dan batuk yang dijual bebas dapat berbahaya bagi anak-anak jika mereka mengonsumsi:

1. Dosis terlalu sering

2. Lebih dari satu produk mengandung obat yang sama

3. Lebih dari jumlah yang disarankan

4. Obat-obatan yang ditujukan untuk orang dewasa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Pegagan Berpotensi Memperbaiki Daya Ingat, Guru Besar UGM: Meningkatkan Dopamin

Jogja
| Jum'at, 26 April 2024, 13:27 WIB

Advertisement

alt

Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus

News
| Jum'at, 26 April 2024, 10:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement