Advertisement

Mom! Penting Mengajar Anak Berpikir Kritis Sejak Dini

Dewi Andriani
Selasa, 16 Februari 2021 - 23:27 WIB
Bhekti Suryani
Mom! Penting Mengajar Anak Berpikir Kritis Sejak Dini Anak bermain bersama orangtua selama pandemi virus corona (Covid/19)

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA - Setiap manusia lahir ke dunia dengan seluruh sel otak yang jumlahnya bisa mencapai lebih dari 100 triliun sel tergantung dari kualitas kehamilan, tetapi hal ini baru dapat berfungsi hanya jika adanya stimulasi yang tepat.

Prof. Netti Herawati Guru Besar Bidang Gizi dan Pangan & Pakar PAUD dari Himpaudi menyebutkan bahwa para orang tua khususnya ibu harus memahami bahwa usia 0-2 tahun merupakan masa krusial pada anak.

Advertisement

Sebab, jika pada masa itu sel otak anak tidak tersambung atau terstimulasi dengan baik maka akan terjadi fase penghapusan sel otak atau yang lebih dikenal dengan istilah use it or loose it.

Hal ini, sambungnya, sangat ditentukan oleh kualitas dan kuantitas stimulasi karena setiap detik terjadi 1,68 juta sambungan sel otak. Adapun kualitas stimulasi pada anak sangat terkait erat pada aspek perkembangan atas apa saja yang disimulasikan pada anak, apakah dengan cara yang tepat atau tidak.

Untuk itu, Netti membagikan beberapa hal yang harus diperhatikan orang tua demi keberhasilan keberlangsungan pendidikan anak usia dini.

Pertama, sedari dini anak harus dilatih berpikir kritis atau 'critical thinking', ini disebabkan karena saat ini terlalu banyaknya informasi yang diterima anak sehingga dengan berlatih berpikir kritis, anak akan terlatih untuk memilah informasi mana yang berguna, dan mana yang tidak.

“Selain itu anak juga harus dilatih untuk berpikir kreatif dan mengembangkan kemampuan kognitif agar memiliki daya juang lebih, terlebih di era pandemi seperti ini,” ujarnya dalam webinar parenting Popok Baby Happy, Selasa (16/2/2021).

Kedua, orang tua juga harus memperhatikan nutrisi gizi bagi tumbuh kembang anak. Ketiga, orang tua dihimbau untuk memberikan nutrisi hati kepada anak agar anak tidak memiliki trauma atau luka masa kecil yang bisa dibawa hingga dewasa nanti.

“Para orang tua terutama Ibu pun harus paham pola komunikasi yang baik dan benar dengan anak karena itu juga merupakan aspek stimulasi yang penting pada anak usia dini,” tuturnya.

Untuk itu, para orang tua dapat mulai mendaftarkan anak pada fasilitas pendidikan sejak usia 2 tahun, sedini mungkin agar dapat mengembangkan karakter dan life skill. “Guru dapat membuat rencana kegiatan pembelajaran, orang tua dapat mengimplementasikan rencana kegiatan dari rumah,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Syawalan ke Ponpes dan Panti Asuhan, Pj. Bupati Kulonprogo Salurkan Bantuan

Kulonprogo
| Kamis, 18 April 2024, 22:47 WIB

Advertisement

alt

Cabuli Santri, Pengasuh Pesantren Divonis 15 Tahun Penjara dan Denda Rp1 Miliar

News
| Kamis, 18 April 2024, 23:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement