Advertisement

Promo November

Perlukah Divaksin meski Pernah Positif Covid-19?

Newswire
Senin, 22 Maret 2021 - 14:47 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Perlukah Divaksin meski Pernah Positif Covid-19? Ilustrasi. - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA - Program vaksinasi untuk masyarakat Indonesia terus berjalan. Meski sejumlah antusias dengan vaksinasi, namun masih ada juga yang ragu.

Beberapa terus bertanya-tanya apakah mereka memenuhi syarat untuk mendapatkan vaksin jika mereka pernah terkena infeksi Covid-19 di masa lalu, yang tentunya menjadi perhatian.

Advertisement

Tetapi untuk menjawabnya, sebuah penelitian baru-baru ini menunjukkan bahwa orang yang sebelumnya tertular virus juga harus divaksinasi.

Mengingat bahwa setiap orang tua atau muda rentan terhadap virus corona yang mematikan, mereka termasuk dalam kriteria kelayakan harus divaksinasi.

Meskipun Anda mungkin tidak merasa perlu untuk divaksinasi mengingat Anda masih muda dan tidak memiliki penyakit penyerta sebelumnya, namun, penting untuk melindungi mereka yang paling rentan di komunitas dan itu hanya dapat dicapai melalui vaksinasi massal.

Tapi bagaimana jika Anda sudah pernah tertular Covid-19? Haruskah Anda mengambil vaksin?

Banyak yang masih bingung apakah mereka dapat menggunakan vaksin Covid-19 jika mereka pernah terinfeksi virus corona sebelumnya.

Menurut sebuah penelitian baru-baru ini yang diterbitkan dalam jurnal medis The Lancet, sangat penting bahwa orang yang pernah tertular virus di masa lalu harus divaksinasi dalam hal apa pun.

Studi tersebut mengamati data sekitar 4 juta orang yang telah melakukan beberapa tes Covid-19 untuk melihat apakah mereka terinfeksi virus corona dan apakah mereka rentan terhadap infeksi ulang.

Meski 2 persen dari lebih dari 530.000 orang dinyatakan positif terkena virus, 0,65 persen dinyatakan positif lagi akhir tahun itu, dibandingkan dengan 3,3 persen dari mereka yang dites negatif selama gelombang pertama. Itu menunjukkan bahwa orang yang sudah tertular virus memiliki perlindungan 80 persen terhadap infeksi ulang.

Namun, tingkat perlindungan turun drastis menjadi 47 persen untuk orang yang berusia di atas 65 tahun.

Studi yang menemukan risiko tinggi infeksi ulang pada orang yang berusia di atas 65 tahun, menunjukkan bahwa meskipun seseorang telah tertular virus di masa lalu, tetap penting untuk mendapatkan vaksinasi sendiri, karena perlindungan mereka dari infeksi alami mungkin tidak cukup dengan sendirinya.

Menurut ketua peneliti Steen Ethelberg, "Mereka perlu berhati-hati, dan tidak boleh percaya bahwa mereka kebal dan masih melindungi diri mereka sendiri." "Sudah diketahui umum bahwa infeksi virus corona tidak menyebabkan kekebalan 100 persen," tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : suara.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Kejati DIY Ungkap Belum Ada Persiapan Khusus untuk Pemindahan Terpidana Mati Mary Jane

Jogja
| Jum'at, 22 November 2024, 23:37 WIB

Advertisement

alt

Pemerintah Segera Menyusun Data Tunggal Kemiskinan

News
| Jum'at, 22 November 2024, 23:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement