Advertisement

Orang Depresi Rentan Terkena Covid-19, Sayangnya Bukan Prioritas Terima Vaksin

Hanafi Nurmahdi
Kamis, 01 April 2021 - 15:07 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Orang Depresi Rentan Terkena Covid-19, Sayangnya Bukan Prioritas Terima Vaksin Ilustrasi: depresi, gangguan jiwa, gangguan kejiwaan, gangguan mental. - Antara

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA - Penyakit mental seperti skizofrenia dan gangguan depresi memiliki risiko lebih tinggi terpapar Covid-19. Kendati demikian populasi dengan penderita kesehatan mental tidak menjadi prioritas untuk mendapatkan vaksin Covid-19 di beberapa negara.

“Masyarakat perlu memprioritaskan kelompok-kelompok berisiko, tetapi sangat menyedihkan melihat bahwa selama pandemi, penderita Kesehatan mental tidak begitu diperhatikan.” Hilkka Kärkkäinen, president of the Global Alliance of Mental Illness Advocacy Networks-Europe (GAMIAN-Europe).

Advertisement

Dalam sebuah studi baru, Kärkkäinen dan rekannya mengamati 20 negara Eropa untuk melihat bagaimana mereka memprioritaskan kelompok berisiko untuk vaksinasi Covid-19.

“Bukti ilmiah ini jelas bahwa selama karantina mandiri akibat Covid-19 menyebabkan kerugian yang signifikan bagi penderita kesehatan mental kronis, tetapi sedikit negara yang menangani hal ini,” tambahnya.

Baca juga: Tembus Rp130,03 Triliun, Sri Mulyani: Anggaran Covid-19 Setara 4 proyek MRT

Mereka menemukan bahwa hanya Denmark, Jerman, Belanda, dan Inggris yang mengakui penyakit mental sebagai kondisi medis yang berisiko tertular virus corona, untuk itu kelompok ini masuk menjadi prioritas vaksinasi.

Di Amerika Serikat, hanya beberapa negara bagian seperti New Jersey dan Ohio, yang memasukkan orang-orang dengan kesehatan mental kronis pada tahap awal vaksinasi covid-19.

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa orang yang didiagnosis dengan gangguan mental seperti, bipolar, gangguan depresi, hyperactivity, atau skizofrenia jauh lebih mungkin untuk tertular virus corona baru.

Baca juga: Percepat Vaksinasi Covid-19, Bio Farma Tambah Fasilitas Produksi

Peneliti memperkirakan kemungkinan hal ini karena orang dengan penyakit mental lebih cenderung berada atau bekerja dilingkungan yang tidak aman, nyaman, juga lingkungan yang padat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Jadwal Buka Depo Sampah di Kota Jogja

Jogja
| Sabtu, 20 April 2024, 06:37 WIB

Advertisement

alt

Lowongan Kerja: Kementerian PUPR Akan Buka 6.300 Formasi CPNS dan 19.900 PPPK, Ini Rinciannya

News
| Sabtu, 20 April 2024, 06:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement